Tekan Angka Malnutrisi di Cirebon, Ini Anjuran Ahli Gizi

- Senin, 27 Januari 2020 | 13:35 WIB
Ilustrasi upaya mencegah malnutrisi (Frisian Flag)
Ilustrasi upaya mencegah malnutrisi (Frisian Flag)

Isu malnutrisi yang masih menjadi fokus nasional, juga menjadi tantangan bagi wilayah Jawa Barat, termasuk Cirebon. Berbagai inisiatif telah dilakukan seperti pemberian tablet penambah darah untuk para remaja, dengan kepatuhan minum obat mencapai 61,2 % dari sasaran 98.538 remaja, kepada sasaran ibu hamil 52.975 dengan anemia 10,72 % atau 5.679 orang di Kabupaten Cirebon.

Dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni SKM, M.Kes., terdapat kasus gizi buruk anak balita mencapai 465 kasus,  sehingga penting sekali ada kegiatan edukasi dasar terkait gizi di wilayah Cirebon dan sekitarnya sebagai bagian dari solusi untuk mengatasi masalah ini.

"Selain itu, berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait perlu dilakukan guna membantu terbentuknya generasi unggul di masa mendatang. Tentu saja upaya ini kami lakukan sejalan dengan agenda presiden, salah satunya merupakan penguatan program promotif dan preventif melalui pemenuhan gizi dan imunisasi balita, serta edukasi publik tentang pentingnya pola hidup sehat untuk menekan angka penyakit tidak menular," ujar Eni Suhaeni dalam siaran pers yang diterima Indozone.

Untuk itu, Frisian Flag Indonesia (FFI) sebagai produsen produk bernutrisi di Indonesia menggelar kegiatan edukasi dan sosialisasi gizi di Cirebon, Jawa Barat. Bersama PERGIZI PANGAN Indonesia menggandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, dan Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon dalam rangkaian program #IndonesiaSIAP (Sadar Gizi, Inisiatif, Aktif, Peduli) sekaligus memperingati Hari Gizi Nasional dengan tema Gizi Optimal untuk Generasi Milenial.

“Memastikan kecukupan asupan protein hewani sangat penting sebagai salah satu upaya mengatasi permasalahan gizi yang terjadi, karena asam amino esensial yang dimilikinya merupakan komponen gizi dari luar tubuh yang sangat diperlukan. Kekurangan zat gizi ini dapat menggangu pertumbuhan tubuh. Asam folat dan zat besi juga merupakan zat gizi penting untuk dipenuhi sejak usia remaja atau usia subur," ujar Ketua IDI Kabupaten Cirebon, dr. Ahmad Fariz Malvi Zamzam Zein SpPD MM.

Ia menambahkan, memastikan edukasi dan pemahaman kesehatan reproduksi, termasuk kecukupan gizi, sejak remaja juga dapat membantu lahirnya generasi unggul di masa mendatang, termasuk di dalamnya terbebas dari stunting. Oleh karenanya, penting bagi para calon orang tua membuat perencanaan dan mempersiapkan kesehatan reproduksi sejak usia remaja

Perwakilan PERGIZI PANGAN Indonesia, Dr. dr. Mira Dewi, MSi memaparkan Program #IndonesiaSIAP merupakan upaya meningkatkan kesadaran gizi masyarakat melalui kegiatan edukasi dan literasi gizi, serta penerapan gaya hidup aktif dan sehat yang melibatkan 15.000 keluarga Indonesia. Hadirnya #IndonesiaSIAP di Cirebon ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam menekan angka kekurangan gizi yang terjadi pada masyarakat.

"Produk susu diformulasikan dengan memenuhi semua regulasi yang berlaku, dan mempertimbangkan kandungan gizi yang dibutuhkan masyarakat, sebagai upaya untuk berkontribusi dalam menjawab permasalahan gizi di Indonesia. Mengingat pentingnya kebutuhan asupan protein hewani dalam tubuh, susu bubuk," imbuhnya.

“Kami berharap, #IndonesiaSIAP menjadi sebuah langkah dalam upaya menekan angka malnutrisi dan meningkatan kualitas hidup di wilayah Cirebon. Kami percaya, kemudahan akses terhadap produk gizi terbaik serta peningkatan literasi gizi menjadi fondasi penting dalam membangun generasi unggul di masa yang akan datang,” tutup Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X