Hati-Hati! Varian BA-2 'Siluman Omicron' Sudah 252 Kasus, Gejalanya Pusing dan Kelelahan

- Rabu, 2 Maret 2022 | 12:16 WIB
Dokter memegang botol ampul kaca yang mengandung sel molekul virus corona. (ANTARA/Shutterstock)
Dokter memegang botol ampul kaca yang mengandung sel molekul virus corona. (ANTARA/Shutterstock)

Menyusul varian BA.1 yang lebih dikenal sebagai salah satu subvarian Omicron, kini kasus COVID-19 subvarian BA.2 atau yang dijuluki 'Siluman Omicron' mulai ikut mengganas di Indonesia.

Menurut data Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah ada 252 kasus  BA.2 yang merupakan varian mutasi COVID-19 dari Omicron di Indonesia berdasarkan pengamatan jumlah kasus hingga Februari 2022.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan pers yang disampaikan secara virtual pada Selasa sore (1/3/2022) menyebutkan, varian BA.2 memiliki karakteristik lebih cepat menular, juga meningkatkan keparahan pasien yang terpapar. 

Namun menurut Nadia, varian tersebut belum mendominasi di Indonesia.

"Dari pola yang ada hingga saat ini memang tak hanya di Indonesia, tapi di dunia 90 persen itu Omicron didominasi BA.1," katanya.

Gejala Berupa Pusing dan Kelelahan

-
Ilustrasi orang pusing. (Pixabay)

Dilansir Medical Daily, Rabu (2/3/2022), pejabat kesehatan dari Distrik Kesehatan Regional Spokane (SRHD) menyampaikan bahwa gejala umum yang muncul akibat terpapar varian BA.2 berupa pusing dan kelelahan.

Tes PCR tidak akan dengan mudah membedakan BA.2 dari strain delta karena mutasi yang serupa. Di sisi lain, varian omicron mudah dibedakan dari regangan delta menggunakan tes yang sama.

Para ahli kesehatan mengatakan, selain tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada varian delta, tetapi vaksin COVID-19 juga sama efektifnya terhadap BA.2 seperti jenis virus lainnya. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan vaksin karena tetap menjadi senjata terbaik melawan COVID-19 dan variannya.

Walau begitu, penelitian terbaru di Jepang menemukan BA.2 berpotensi menyebabkan gejala yang lebih parah.

Lebih lanjut, para ilmuwan melaporkan infeksi sebelumnya dengan galur BA.1 tidak memberikan kekebalan terhadap BA.2.

Satu dari Lima Orang Positif Omicron

Terpisah, Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan varian Omicron (B.1.1.529) memiliki sejumlah bentuk, di antaranya BA.1, BA.1.1, BA.2 dan BA.3.

"Angka rata-rata BA.2 dunia mencapai 21,09 persen dari semua Omicron. Jadi, satu dari lima Omicron di dunia sekarang ini adalah jenis BA.2," katanya.

Namun, terdapat sejumlah negara dengan varian BA.2 yang dominan atau lebih dari 50 persen kasus, di antaranya Brunei Darussalam, Filipina, Bangladesh, China, India, Nepal, dan Pakistan.

Artikel Menarik Lainnya:

COVID-19 Makin Ganas, Muncul Omicron Siluman yang Punya Gejala Khas, Menyerang Usus

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X