Ternyata Long COVID tak hanya dirasakan oleh orang dewasa saja, namun juga dirasakan oleh anak-anak juga. Gejala yang ditimbulkan berupa gangguan tidur dan badan kerap lemas hingga pada akhirnya 'tidak sekolah'.
Jadi begini, seperti kejadian di India, banyak juga anak yang terinfeksi COVID-19 dan menimbulkan Long COVID-19. Alhasil, anak-anak tidak bisa tidur, lemas, nyeri otot, sulit berkonsentrasi, hingga pada akhirnya tak sekolah saat sekolah daring.
Hal ini membuat orang tua kesal dan memarahi anaknya. Padahal yang orang tua tidak tau adalah bisa saja anak tersebut alami Long COVID.
Hal ini biasanya terjadi pada keluarga yang mungkin sudah tertular COVID-19 dan hasil test PCR juga menunjukkan positif, hanya saja keluarga yang lain tak ikut melakukan tes, hanya isolasi mandiri saja karena salah seorang di keluarganya sudah positif COVID-19.
Tentu hal ini seharusnya tak dilakukan. Jika memang ada salah satu keluarga yang terkena COVID-19, maka sebaiknya anggota keluarga lainnya juga harus melakukan swab tes agar ketahuan terjangkit virus Corona atau tidak.
Gejala yang dialami anak jika alami Long COVID adalah fatigue, dyspnea, kesulitan konsentrasi, dan kesulitan kembali ke sekolah. Hal ini didapat dari hasil studi dari sebuah RS di Italia.
Nah, maka dari itu, kamu wajib menjaga diri kamu dengan tidak bersentuhan dengan orang lain terlebih dahulu serta tidak keluar rumah jika bukan urusan yang terlalu penting.
Hal tersebut berisiko membawa virus Corona masuk ke dalam rumah. Serta yang paling utama adalah lakukan vaksin COVID-19 agar keluarga aman dan nyaman.
