Saat kamu traveling enggak cuma tiket dan akomodasi perjalanan yang disiapkan. Jangan lupa vaksin ya agar kamu bebas dari penyakit menular yang bisa dicegah dengan vaksin.
Traveling menjadi kegiatan yang menyenangkan dan memberikan pengalaman berharga. Namun kamu juga harus mempertimbangkan risiko kesehatan yang mungkin terjadi selama perjalanan.
Di beberapa negara bahkan vaksin jadi persyaratan perjalanan. Seperti yang dijelaskan Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI, Dr dr Sukamto Koesnoe SpPD K-AI FINASIM.
"Ada beberapa persayaratan misalnya di Eropa dan Amerika, mereka minta pelajar atau wisatawan vaksin MMR, influenza, yellow fever, ini vaksin yang diwajibkan dan kita harus sukarela," ujarnya dalam acara Kalbe Academia for Media Pentingnya Vaksin untuk Pelaku Perjalanan di Pulomas, Jakarta Timur.
Vaksin influenza, dijelaskannya, sangat berguna bagi wisatawan. Sebab kemanapun seseorang pergi sangat bisa tertular.
Kemudian, kamu juga butuh vaksin pneumonia khususnya buat anak muda di atas 19 tahun yang punya penyakit asma dan pernah gemuk.
Buat yang senang wisata kuliner, dan beberapa kali harus istirahat kena tipes dan diare, dr Soekamto mengajurkan vaksin tifoid yang bisa didapat 3 tahun sekali.
Meski sebetulnya vaksin tifoid tidak memberikan proteksi 100%, orang yang telah divaksin, harus tetap menghindari konsumsi makanan dan air yang berpotensi terkontaminasi.
"Jadi hati-hati kalau lagi di perjalanan mencret, demam, flu itu waspada tifoid," bebernya.
Kemudian vaksin meningitis juga harus didapat, apalagi kalau kamu akan traveling ke Benua Afrika. Buat yang mau haji atau umrah, vaksin meningitis wajib didapatkan.
Tambahannya kamu bisa mendapat vaksin hepatitis A dan hepatitis B untuk mencegah penularan di area outbreak. Kalau mau keliling Benua Asia, kamu harus vaksin encephalitis, terutama buat yang mau ke Jepang.
Pada kesempatan ini, dr Soekamto juga mengatakan, waktu ideal vaksin yakni 2 minggu sebelum keberangkatan. Berdasarkan riset efikesi vaksin, antibodi akan terbentuk sempurna pad waktu tersebut.
"Sambil kita rencanakan berangkat, minimal 2 minggu sebelum berangkat traveling, kalau last minute hanya memenuhi kewajiban saja," paparnya.
Artikel Menarik Lainnya:
- 6 Jenis Vaksin Dewasa Rekomendasi Dokter Penyakit Dalam, Wajib Simak!
- Benarkah Sepanjang Hidup Manusia Gak Bisa Lepas dari Vaksin? Ini Jawabannya
- Siap-siap! Menkes Bakal Tetapkan Vaksin COVID-19 Booster Berbayar, Berapa Harganya?
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
