Mengenal Dexamethasone, 'Obat Warung' yang Diklaim Ampuh Sembuhkan COVID-19

- Kamis, 18 Juni 2020 | 15:25 WIB
Ilustrasi obat Dexamethasone. (REUTERS/Yves Herman)
Ilustrasi obat Dexamethasone. (REUTERS/Yves Herman)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dexamethasone mampu mengurangi rerata kematian hingga sepertiga pada pasien COVID-19 parah yang masuk rumah sakit.

Dexamethasone bisa mengurangi risiko kematian hingga 30% pada pasien dengan bantuan ventilator dan 20% pada pasien yang butuh asupan oksigen.

Para ilmuwan menyebut ini temuan penting untuk menangani pasien COVID-19. Obat ini juga tidak sulit ditemukan bahkan disebut sebagai 'obat warung' yang dijual murah.

"Dexamethasone obat murah, ada di mana-mana dan bisa langsung digunakan untuk menyelamatkan nyawa orang-orang di seluruh dunia dengan segera," ujar pemimpin studi di Universitas Oxford, Peter Horby.

Dexamethasone sendiri merupakan obat yang biasa digunakan untuk mengurangi inflamasi di sejumlah penyakit seperti radang sendi.

Menurut NHS, tablet steroid, juga disebut tablet kortikosteroid, adalah jenis obat anti-inflamasi yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi.

-
Obat Dexamethasone yang disebut-sebut bisa mengurangi risiko kematian akibat COVID-19. (Forbes)

Obat steroid diketahui bisa digunakan untuk mengobati masalah seperti asma, radang usus, radang sendi hingga alergi.

Obat steroid juga bisa mengurangi peradangan, yang terkadang berkembang pada pasien COVID-19 saat sistem kekebalan bereaksi berlebihan untuk melawan infeksi. Reaksi berlebihan ini bisa berakibat fatal.

Oleh karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak menyarankan memakai obat tersebut lebih awal. Sebab, hal itu bisa memperlambat waktu sampai pasien membersihkan virus.

Penggunaan obat ini juga sudah disetujui oleh Kementerian Kesehatan Inggris dan bisa digunakan pasien COVID-19 yang mengalami gejala parah.

"Ini adalah hasil yang sangat disambut baik. Manfaat bertahan hidup jelas dan besar pada pasien yang cukup sakit untuk memerlukan perawatan oksigen, jadi dexamethasone sekarang harus menjadi standar perawatan pada pasien ini," ungkap Horby.

Meski demikian, namun obat ini tampaknya tidak bisa mengurangi risiko kematian pada pasien yang penyakitnya sudah terlalu parah.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Terkini

X