Mengenal 3 Jenis USG dan Kegunaannya

- Senin, 31 Agustus 2020 | 17:15 WIB
Ilustrasi hasil USG. (Flickr)
Ilustrasi hasil USG. (Flickr)

Kesehatan janin di dalam kandungan merupakan salah satu hal yang harus dipastikan ketika seseorang hamil. Salah satu cara untuk mengetahui kondisi janin adalah melakukan pemeriksaan Ultrasonography (USG).

Jenis USG pun bermacam-macam. Ada USG 2D, 4D, dan transvaginal USG. Namun tahukah kamu apa perbedaan dari ketiga jeni USG tersebut?

Menurut dokter spesialis obstetri & ginekologi ZAP, dr. Rinto Riantori, Sp.OG, USG penting dilakukan untuk mengetahui berbagai hal terkait kehamilan. Mulai dari memastikan kehamilan dan lokasi janin, menentukan usia kehamilan, mengetahui jumlah janin dalam kandungan, hingga mendeteksi kehamilan ektopik atau kehamilan di luar rahim.

"USG juga mengidentifikasi cacat lahir pada janin, mengevaluasi pertumbuhan janin, memantau pergerakan dan denyut jantung janin, hingga mengevaluasi kondisi plasenta dan cairan ketuban," kata dr. Rinto dalam webinar baru-baru ini.

Ia juga menjelaskan bahwa USG 2 dimensi merupakan moda pencitraan utama dalam memeriksa kondisi kandungan dan mendiagnosis kelainan pada janin. Meskipun menghasilkan pencitraan hitam putih, USG 2 dimensi memungkinkan dokter mendeteksi ukuran bayi, banyaknya air ketuban, dan kelainan fisik pada bayi.

Kemudian apabila ada kecurigaan kelainan fisik pada janin, ibu hamil akan disarankan  untuk melakukan USG 4 dimensi. Pada pemeriksaan ini, visualisasi yang dihasilkan lebih jelas.

Pertumbuhan bayi dapat dilihat lebih detail, seperti bentuk wajah, tangan, kaki, dan organ-organ tubuh lainnya jika menggunakan USG 4 dimensi.

Sementara USG transvaginal biasanya dilakukan untuk memeriksa kesehatan organ reproduksi wanita dan saat usia kandungan masih muda.

"USG transvaginal dilakukan untuk memeriksa kesehatan organ reproduksi wanita, seperti keadaan rahim, indung telur dan juga mulut rahim. USG transvaginal direkomendasikan untuk mendeteksi kondisi abnormal pada rahim ataupun memeriksa kesehatan janin dalam kandungan, terutama di usia kehamilan di bawah delapan minggu," pungkas dr. Rinto.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

X