Jangan Anggap Remeh, Kenali Dampak Alergi Pada Anak Sejak Dini

- Kamis, 25 Juni 2020 | 18:41 WIB
Ilustrasi anak yang kena alergi. (freepik)
Ilustrasi anak yang kena alergi. (freepik)

Data dari World Allergy Organization (WAO) menyebutkan 30-40 % penduduk dunia mengalami alergi. Bahkan jumlahnya bisa mencapai 550 juta orang. Reaksi alergi dapat muncul sejak kecil sehingga bisa dideteksi sedini mungkin.

Reaksi alergi biasanya timbul di 3 organ yaitu kulit, saluran napas, dan saluran pencernaan. Gejalanya antara lain dermatitis atopik, urtikaria atau biduran, asma, rinitis alergi, diare, dan kolik atau nyeri pada usus. Gejala yang muncul bisa lebih dari 1 di saat yang bersamaan.

Menurut konsultan alergi dan imunologi anak, Prof. DR. dr Budi Setiabudiawan, SpA(K), M.Kes, alergi perlu dikenali dan dideteksi sejak dini. Sebab bila dibiarkan dalam jangka panjang dampak alergi pada anak bisa lebih dari sekadar gejala yang dialami.

“Penyakit alergi harus dikenali dan ditangani sejak dini agar penanganan dan tata laksananya bisa dilakukan seoptimal mungkin sehingga masalah pada anak alergi tidak berlanjut. Kalau terlambat diagnosis, otomotasi tata laksana terlambat, tidak optimal sehingga muncul dampak jangka panjang,” ujar Prof. Budi dalam suatu webinar, Kamis (26/5/2020).

Berikut 4 dampak alergi jangka panjang akibat alergi.

1. Dampak Kesehatan

-
Ilustrasi anak yang kena alergi. (freepik/peoplecreations)

 

“Tata laksana yang terlambat dan tidak optimal akan memunculkan  dampak kesehatan jangka panjang yang tidak sempat dicegah seperti penyakit degeneratif, obesitas, hipertensi, dan sakit jantung,” kata Prof Budi.

2. Dampak Ekonomi

-
Ilustrasi anak yang kena alergi. (freepik/jcomp)

 

Selanjutnya, alergi juga bisa berdampak pada ekonomi. Anak yang penanganan alerginya terlambat harus sering dibawa ke rumah sakit. Biaya yang dikeluarkan pun cukup besar karena untuk menebus obat, membayar rawat jalan atau rawat inap, tes diagnosis, dan lain sebagainya.

Selain itu, ada biaya transportasi yang dikeluarkan dan orangtua mungkin harus menyiapkan anggaran karena anak harus mengonsumsi makanan tertentu.

“Bisa juga kehilangan pendapatan karena orangtua harus menemani anak yang alergi sehingga tidak bisa kerja. Anak juga jadinya tidak masuk sekolah. Belum lagi kalau harus modifikasi rumah karena anak alergi terhadap tungau dan lainnya,” ucap Prof Budi.

3. Gangguan Tumbuh Kembang

-
Ilustrasi anak yang kena alergi. (freepik/lifeforstock)

 

Anak bisa mengalami gangguan tumbuh kenbang karena berhubungan dengan jenis alerginya serta dan durasi pantang makanan tertentu.

4. Psikologi

-
Ilustrasi anak yang kena alergi. (freepik)

 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X