Sebuah studi baru menunjukkan, lebih dari seperlima pasien virus corona kehilangan rambutnya dalam waktu enam bulan setelah terinfeksi.
Melansir Mirror, Kamis (4/3/2021), peneliti yang menganalisis gejala long covid menemukan bahwa total 359 pasien dari 1.655 menderita rambut rontok.
Temuan yang dipublikasikan The Lancet, juga menemukan bahwa kelelahan, sesak napas, pusing dan nyeri sendi juga merupakan gejala utama long covid.
Penulis penelitian yang melakukan penyelidikan mengatakan bahwa efek jangka panjang dari virus 'sebagian besar masih belum jelas.'
Para peneliti melanjutkan dengan mengatakan bahwa rambut rontok lebih sering terjadi pada wanita daripada pada pria.
"Pada enam bulan setelah infeksi akut, penderita Covid-19 terutama bermasalah dengan kelelahan atau kelemahan otot, kesulitan tidur, dan kecemasan atau depresi," ungkap peneliti dalam laporannya.
Studi ini dilakukan pada pasien dengan Covid yang dikonfirmasi yang telah keluar dari Rumah Sakit Jin Yin-tan, Wuhan. Analisis dilakukan antara 7 Januari dan 29 Mei tahun lalu.
Baca Juga: Studi: Disinfeksi Sikat Gigi Dapat Mencegah Penyebaran Covid-19
Setelah pulih dan dipulangkan, mereka kemudian diwawancarai dengan serangkaian kuesioner oleh para peneliti.
Setelah enam bulan positif Covid-19, gejala paling umum yang dilaporkan adalah kelelahan atau kelemahan otot, sebesar 63 persen.
Kesulitan untuk tidur, sebesar 26 persen. Kecemasan atau depresi juga dilaporkan di antara 23 persen pasien.
Rambut rontok dilaporkan pada 22 persen pasien. Orang bisa kehilangan antara 50 hingga 100 rambut sehari, seringkali tanpa menyadarinya.
