Kalung Eucalyptus Antivirus Corona Diproduksi Secara Massal, Apa Benar Ampuh?

- Minggu, 5 Juli 2020 | 11:31 WIB
Produk eucalyptus. (Antara/Kementerian Pertanian)
Produk eucalyptus. (Antara/Kementerian Pertanian)

Antivirus berbasis tanaman eucalyptus, diproduksi secara massal oleh sawasta. Tanaman ini disebut-sebut sebagai kalung antivirus corona.

Sementara itu, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian (Balitbangtan Kementan), hanya melakukan penelitian formula terhadap tumbuhan ini.

Fadjry Djufri selaku Kepala Balitbangtan Kementan mengatakan, produksi massal kalung antivirus dari eucalyptus ini, sudah kerja sama Balitbangtan Kementan dengan perusahaan swasta.

Dilansir ANTARA, Fadjry mengatakan, pihak swasta sudah sepakat untuk memproduksi antivirus ini secara massal. Nantinya, antivirus ini dibuat dalam beberapa bentuk produk, seperti kalung, inhaler, roll on, cream, dan diffuser.

-
Produk antivirus eucalyptus untuk corona hasil penelitian Balitbangtan Kementan. (Balitbangtan Kementan)

Untuk memasarkan produk antivirus eucalyptus, Balitbangtan Kementan membantu membangun komunikasi dengan mitra asing, seperti perusahaan farmasi dari Jepang dan Rusia.

Menurutnya, kerja sama antara Balitbangtan Kementan dengan pihak swasta diharapkan, bisa mempercepat produksi massal antivirus untuk memenuhi permintaan masyarakat, apalagi dalam situasi pandemi virus corona saat ini.

"Adanya produk antivirus ini, diharapkan bisa memberikan berkontribusi terhadap penekanan penyebaran COVID-19," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Penelitian Veteriner, Indi Dharmayanti mengungkapkan bahwa produk eucalyptus ini efektif digunakan setiap hari, sekitar lima menit per hari.

Berdasarkan uji testimoni terhadap beberapa orang yang mengalami pilek dan influenza, kata Indi dalam beberapa hari kondisinya sudah mulai membaik.

Konsentrasi formula 1% dalam produk eucalyptus, bisa menonaktifkan virus 80-100 persen.

"Produk ini dapat melegakan saluran pernapasan, menghilangkan lendir, pengusir serangga, disinfektan luka, penghilang nyeri, mengurangi mual, dan mencegah penyakit mulut," jelas Indi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X