Peneliti Pakai Teknologi Ultrasound untuk Petakan Situs Aritmia yang Akurat!

- Rabu, 24 Maret 2021 | 15:59 WIB
Tampilan ilustrasi teknologi ultrasound. (photo/Ilustrasi/Pexels/MART PRODUCTION)
Tampilan ilustrasi teknologi ultrasound. (photo/Ilustrasi/Pexels/MART PRODUCTION)

Irama jantung yang tidak normal adalah masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Sekarang, para ilmuwan telah menggunakan ultrasound untuk peta yang lebih akurat dari situs aritmia jantung untuk tingkatkan keberhasilan prosedur ablasi. 

Aritmia yang umum dan seringkali mengancam jiwa dapat berkembang ketika daerah jentung mengirimkan sinyal listrik menyimpang yang menggangu detak jantung normal. Prosedur yang efektif memperbaiki masalah ini melibatkan pembunuhan secara diam-diam pada daerah yang salah tembak, dikenal sebagai ablasi kateter. 

Prosedur ini melibatkan memasukkan kateter ke dalam jantung yang menggunakan energi frekuensi radio untuk hancurkan area yang buat detak jantung tidak teratur. Mengingat bahwa dokter miliki cara yang efektif untuk 'melumpuhkan' daerah yang tidak berfungsi dengan baik ini, kunci keberhasilan prosedur adalah dengan mengidentifikasi lokasi aritmia secara akurat. EKG telah menjadi prosedur standar identifikasi daerah yang dijadwalkan untuk ablasi.

Tapi, akurasi pemetaan EKG terbatas, seringkali mengakibatkan ablasi yang tidak akurat atau tidak lengkap dan perlu mengulang prosedur. Sekarang, para peneliti yang didanai NIBIB di Universitas Columbia memakai ultrasound untuk tingkatkan kebutuhan kritis untuk secara akurat melokalisasi situs yang sebabkan aritmia jantung. Teknik berbasis ultrasound disebut EWI atau Electromechanical Wave Imaginmg.

"Karya ini adalah contoh luar biasa dalam mengambil teknologi yang tersedia di rumah sakit dan klinik dan mengadaptasinya untuk memenuhi kebutuhan klinis yang kritis. Teknik ini tidak hanya mengidentifikasi area aritmia dengan sangat akurat di jantung, tetapi juga membuat gambar 3D jantung dan situs target yang memandu prosedur ablasi secara real-time." ungkap Randy King selaku Direktur Diagnostik dan Ultrasound Intervensional di Insititut Nasional Pencitraan Biomedis dan Bioteknologi. 

Tim melakukan teknik ultrasonkografi EWI dan EKG 12 sadapan standar pada 51 paseian yang ikut ablasi kateter. Uji klinis kecil awal ini tunjukkan EWI dengan tempat memprediksi 96% lokasi aritmia daripada dengan 71% untuk EKG 12 sadapan standar. Melihat hal itu, Konofagou beri komentarnya.

"Untuk berupaya mengintegrasikan penggunaan rutin EWI ke dalam alur kerja klinis saat ini, penelitian di masa mendatang akan menguji sejumlah parameter," jelas Konofagou.

"Misalnya, apakah teknik ini mengurangi waktu untuk prosedur, termasuk mengurangi waktu di bawah anestesi, dan apakah EWI pada akhirnya mengurangi biaya prosedur ablasi? Kami percaya penggunaan teknik secara rutin pada akhirnya dapat secara signifikan mengurangi komplikasi dan kebutuhan untuk prosedur berulang. -; pada akhirnya memberikan hasil yang lebih baik bagi pasien dan dokter. " tutupnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X