Masalah kesehatan gigi tentu saja menjadi prioritas utama. Biasanya selain gigi berlubang, gigi berantakan merupakan salah satu hal yang paling diperhatikan.
Salah satu penyebab masalah pada gigi yang berantakan adalah terjadinya malukosi. Malukosi merupakan suatu kondisi dimana gigi atas dan gigi bawah bertemu, situasi ini disebut malukosi abnormal.
Malukosi abnormal yang kerap dialami orang dewasa antara lain gigi berantakan, gigi tonggos, gigi renggang, gigi cameh, dan gigi gingsul
Menurut dokter gigi Dwi Anie Lestari Sp.Ort, malokusi abnormal ini disebabkan karena banyak hal. Beberapa di antaranya adalah, keturunan. Faktor keturunan ini salah satu hal yang berperan aktif jadi penyebab malokusi. Faktor genetik ini bisa menyebabkan seseorang memiliki rahang yang besar atau kecil, atau pun ukuran gigi yang besar atau kecil.
Beberapa kebiasaan yang kerap dilakukan juga berpotensi menyebabkan malokusi abnormal, seperti menghisap jari, terlalu lama ngedot (saat masih anak-anak), menjulurkan lidah saat bicara, suka mengigit kuku atau benda yang keras, suka makanan manis, jarang menggosok gigi dan lain sebagainya, sampai malas memeriksakan gigi.
Disisi lain, susunan gigi tidak simetris, bertumpuk, atau geligi depan yang menonjol, bisa membuat penampilan kurang menarik. Meski demikian, hampir sebagian besar masalah gigi tidak rata dapat diperbaiki.
Biasanya perawatan yang dilakukan pada malukosi abnormal adalah menggunakan kawat gigi, yang bertujuan untuk merapikan dan merawat gigi agar terlihat lebih rapi dan indah dipandang.
Tak ada kata terlambat untuk melakukannya. Merapikan gigi bukan hanya demi penampilan. Jika gigi tidak pas satu dengan yang lain juga dapat menimbulkan masalah dalam pengunyahan sehingga berakibat pada gangguan pencernaan.
