Pengembangan vaksin virus corona tengah dilakukan berbagai pihak. Takjubnya, ratusan orang antusias dan rela diinjeksi virus corona demi pengembangan vaksin tersebut.
Sejauh ini sudah tercatat 1.500 orang mendaftar sebagai sukarelawan. Mereka akan menjadi bahan percobaan vaksin dan menjadi objek penelitian manusia.
Para ilmuwan diketahui tidak berafiliasi dengan kelompok atau perusahaan tertentu dalam mengembangkan vaksin virus corona. Para sukarelawan datang dengan sendirinya dan bersedia menjadi objek penelitan vaksin terhadap penelitian.
Uji coba vaksin ini akan memakan waktu cukup lama, karena ribuan orang yang sudah diinjeksi vaksin akan dipantau aktivitas kesehariannya dan dilacak perjalanan kehidupan sehari-hari mereka.
Ratusan orang di antaranya juga disuntikkan vaksin yang kemudian diinjeksi virus corona secara sengaja untuk menilai kemanjuran dari vaksin tersebut.
"Kami ingin merekrut sebanyak mungkin orang yang ingin melakukan ini. Di saat bersamaan, penelitian ini juga akan didata apakah vaksin tersebut efektif dalam melawan virus," kata Josh Morrison, Executive Director dari Organ-Donation Advocacy group Waitlist Zero, sebagaimana dilansir Nature, Kamis (23/4/2020).
Morrison mengatakan bahwa para sukarelawan yang terdaftar ini mayoritas adalah anak muda yang tinggal di perkotaan. Mereka berani melakukan ini demi mengatasi pandemi virus corona.
"Banyak yang mengakui bahwa mereka tahu risikonya, tapi mereka percaya apa yang dilakukannya itu bermanfaat demi percepatan pengembangan vaksin. Itu jadi sesuatu yang berharga untuk mereka," katanya.
Perlu diketahui, langkah tersebut rupanya telah dilakukan untuk pengembangan vaksin influenza dan malaria. Sebuah tim yang dipimpin oleh ahli bioetika Nir Eyal di Rutgers University di New Brunswick, New Jersey, memastikan kalau uji coba vaksin terhadap manusia dilakukan secara aman dan sesuai dengan etika penelitian.
