Ini Beda Gejala Demam Dengue dan DBD

- Minggu, 28 Juni 2020 | 16:37 WIB
Ilustrasi demam (Pexels)
Ilustrasi demam (Pexels)

Demam dengue dan demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia.

Namun, menurut dr. Vito Anggarino Damay Sp. JP (K), kedua penyakit ini memiliki gejala awal yang berbeda. Melansir Mayo Clinic, DBD merupakan kondisi demam dengue yang lebih parah.

Gejala umum demam dengue antara lain diawali demam tinggi (di atas 40 derajat Celcius) selama 4 hingga 7 hari usai digigit nyamuk. Selain itu, gejala awal lainnya yaitu sakit kepala hebat, mual, muntah hingga nyeri otot dan sendi.

Tanda berwarna merah biasanya baru muncul di seluruh tubuh 3 sampai 4 hari setelah demam. Tanda merah tersebut kemudian akan berkurang setelah 1 atau 2 hari.

Sementara itu, DBD pada umumnya mempunyai gejala demam seperti muntah-muntah, pendarahan dari hidung, gusi atau di bawah kulit sehingga menyebabkan memar keunguan. Gejala awal DBD juga ditandai dengan sakit perut.

"Selama sekitar sehari dua hari selanjutnya, kapiler darah di seluruh tubuh mulai merembeskan cairan mengalir dan membanjiri rongga perut," ungkap Vito.

Cairan ini juga bisa mengalir ke rongga paru-paru hingga menyebabkan sesak napas. Selain itu juga bisa menyebabkan kerusakan pada kelenjar getah bening dan pembesaran hati dan bisa menyebabkan kematian bagi penderitanya.

Demam dengue sendiri disebabkan satu dari empat tipe virus dengue yang ditularkan nyamuk di dekat tempat tinggal manusia. Risiko DBD meningkat jika seseorang terinfeksi untuk yang kedua hingga keempat kalinya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Terkini

7 Cara Efektif Mengatasi Rasa Ngantuk saat Bekerja

Selasa, 16 April 2024 | 20:43 WIB
X