Mengenal Imposter Syndrome, Penyebab dan Cara Pencegahannya

- Kamis, 3 Maret 2022 | 18:58 WIB
Ilustrasi imposter syndrome. (freepik)
Ilustrasi imposter syndrome. (freepik)

Imposter Syndrome merupakan istilah yang mengambarkan pola perilaku seseorang yang sering kali meragukan atau bahkan merasa dirinya tidak pantas dengan kesuksesannya sendiri.

Orang yang mengalami imposter syndrome biasanya merasa bahwa dirinya tidak sepintar, sekreatif atau berbakat yang terlihat atau diketahui orang lain.

Mereka justru merasa setiap pencapaian yang diraihnya hanya karena dia beruntung atau kebetulan. Penderita sindrom ini juga sering ketakutan bahwa suatu saat nanti jati dirinya akan terungkap dan dia bisa dianggap sebagai penipu oleh orang-orang di sekitarnya.

Baca juga: Dear Mom, Ini 3 Tanda Anak Alami Gangguan Mental, Jangan Abai!

Untuk mengatasi perasaan ini, kamu mungkin akan bekerja lebih keras dan mempertahankan standar yang lebih tinggi. Tekanan ini pada akhirnya dapat mempengaruhi kesejahteraan emosional dan kinerja.

Penyebab Imposter Syndrome

Ada beberapa faktor penyebab seseorang mengalami imposter syndrome. Hal yang paling utama ialah pola asuh orang tua, sifat perfeksionis, lingkungan yang kompetitip serta peran baru.

Cara Mengatasi Imposter Syndrome

Imposter syndrome memang bukan jenis gangguan mental, tapi jika dibiarkan terus-menerus bisa menyebabkan kamu mengalami gangguan kecemasan hingga depresi.

Nah, berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi imposter syndrome:

1. Lawan pikiran negatif

Ketika pikiran negatif muncul, cobalah untuk melawan pikiran tersebut dengan positive self-talk, misalnya dengan mengatakan usaha apa yang sudah kamu lakukan untuk mencapai kesuksesan kamu saat ini. Ini bermanfaat untuk menetralkan pikira negatif.

2. Bicarakan perasaan kamu

Bicaralah dengan orang lain tentang bagaimana perasaan kamu.  Keyakinan irasional cenderung membusuk ketika disembunyikan dan tidak dibicarakan.

3. Berhenti membandingkan

Setiap kali kamu membandingkan diri dengan orang lain dalam situasi sosial, kamu akan menemukan kesalahan pada diri sendiri yang memicu perasaan tidak cukup baik atau tidak memiliki. Sebaliknya, selama percakapan, fokuslah untuk mendengarkan apa yang dikatakan orang lain.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X