Dari Data Awal RS di Afsel, Yang Terinfeksi Varian Omicron Tak Terlalu Alami Gejala Parah

- Jumat, 10 Desember 2021 | 09:53 WIB
Warga Afrika Selatan (REUTERS/Sumaya Hisham)
Warga Afrika Selatan (REUTERS/Sumaya Hisham)

Usai diserang wabah varian Omicron, data awal RS Afrika Selatan menunjukkan kurang dari sepertiga pasien COVID-19 yang dirawat mengalami gejala parah. Angka tersebut diketahui masih lebih rendah ketimbang gelombang COVID-19 sebelumnya.

Jadi, sebelum munculnya varian Omicron, ternyata dua pertiga pasien dirawat COVID-19 mengalami gejala parah. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kasus COVID-19 di Afrika Selatan naik sebanyak 255 persen dalam tujuh hari terakhir, setelah mencatat kasus Omicron.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Institut Nasional untuk Penyakit Menular (NICD) untuk Tshwane, mencatat ada 1.633 pasien di rumah sakit umum dan swasta khusus COVID-19. Tshwane sendiri mencakup daerah Pretoria, tempat dugaan wabah Omicron pertama terjadi.

Melalui data di atas, tercatat bahwa 31 persen di antaranya mengidap kasus COVID-19 parah, atau mereka yang membutuhkan oksigen atau ventilasi mekanis.

Sementara itu pada gelombang sebelumnya, tercatat yang mengalami COVID-19 yang parah cukup tinggi yakni 66 persen pada awal gelombang kedua pandemi dan 67 persen pada minggu-minggu awal gelombang pertama.

Maka dari itu, hingga saat ini para ilmuwan Afrika Selatan masih mencari tau lebih dalam tentang varian Omicron yang mana saat ini jadi varian yang punya banyak mutasi.

Mereka masih mencari tau sejauh mana dan semenular apa varian tersebut. Sampai saat ini, masih belum ada jawaban pastinya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X