Hati-Hati, Kandungan Disinfektan Juga Bisa Sebabkan Keracunan

- Senin, 6 April 2020 | 15:00 WIB
Sejumlah pengendara bergantian memasuki bilik disinfektan di sebuah kompleks perumahan daerah Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/3/2020). (ANTARA/Fakhri Hermansyah)
Sejumlah pengendara bergantian memasuki bilik disinfektan di sebuah kompleks perumahan daerah Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/3/2020). (ANTARA/Fakhri Hermansyah)

Beberapa hari terakhir ramai diperbincangkan salah kaprah penyemprotan disinfektan di tengah masyarakat. Tak sedikit masyarakat yang melakukan penyemprotan disinfektan ke tubuh guna mencegah paparan virus corona baru.

Cara penyemprotannya pun berbeda-beda, ada yang langsung ke tubuh dan ada pula yang dengan masuk ke bilik disinfektan.

Menanggapi perilaku masyarakat, Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan surat edaran yang berisi anjuran agar tidak menyemprotkan disinfektan ke tubuh dengan acara apapun.

Berdasarkan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyemprotkan disinfektan ke tubuh dapat berbahaya untuk mukosa serta dapat menyebabkan iritasi kulit dan bahkan kulit terbakar.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dr. dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP turut angkat bicara mengenai penyemprotan disinfektan ke tubuh yang dilakukan oleh masyarakat. Dirinya mengaku merasa khawatir dengan perilaku tersebut.

“Penyemprotan alkohol dan klorin dalam disinfektan berbahaya untuk mukosa mulut, hidung dan mata. Jadi sebaiknya bahan tersebut digunakan untuk membersihkan permukaan peralatan rumah tangga atau kantor,” ujar dr Ari dalam diskusi online ‘Salah Kaprah Penyemprotan Disinfektan dalam Perangi Covid-19’ yang digelar oleh AJI Jakarta baru-baru ini.

Tak hanya menyebabkan iritasi, dr Ari mengatakan jika kandungan etanol dan klorin pada disinfektan dapat menyebabkan keracunan. Sebab zat-zat kimia yang terkandung bisa menyebakan pencemaran lingkungan.

-
Pegawai berjalan keluar bilik disinfektan "Disinfection Chamber" di Balai Kota, Jakarta, Kamis (26/3/2020). (ANTARA/Nova Wahyudi)

Dapat dilihat sekarang juga marak penyemprotan disinfektan ke jalan. Reaksi keracunan yang terjadi apabila terhirup adalah sesak napas. Sedangkan bila tertelan reaksinya adalah muntah-muntah.

“Bicara keracunan zat-zat tersebut juga membuat liver (hati) terganggu. Tapi itu kalau paparannya dalam waktu lama dan jumlah besar,” ujar dr Ari.

Selain keracunan, kandungan disinfektan bisa membuat iritasi pada mata. Lalu pada pemilik kulit sensitif, kandungan tersebut dapat menyebabkan iritasi kulit atau yang disebut dermatitis kontak karena adanya paparan terhadap zat kimia. Bahkan yang lebih berbahaya dari paparan adalah menyebabkan kanker.

“Secara umum terpapar zat kimia terus-menerus dapat menyebabkan perubahan struktur tubuh dan akhirnya bisa kanker. Apalagi bahan-bahan yang terkandung termasuk karsinogenik. Tapi paparannya harus dalam jangka panjang dan jumlah besar,” pungkas dr Ari.


Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X