Psikopat sendiri ditandai dengan kurangnya empati dan kontrol perilaku buruk. Beberapa ahli menilai bahwa psikopat termasuk bagian dari gangguan kepribadian anti-sosial atau antisocial personality disorder. Ini merupakan kondisi psikologis serius.
Psikopat sendiri memang bukan diagnosis resmi yang bisa ditemukan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, namun sudah cukup banyak penelitian tentang psikopat.
Psikopat terbagi menjadi dua tipe, yaitu psikopat primer dan psikopat sekunder. Psikopat primer diakibatkan oleh faktor genetik dan biasanya ditandai dengan kurangnya tanggapana emosi dan memiliki gejala narsistik yang tinggi.
Sementara itu, orang yang mengalami psikopat sekunder biasanya ditandai dengan ketidakmampuan mengelola emosi. Penyebabnya bisa jadi kerana lingkungan yang salah hingga menyebabkan trauma masa kecil.
Dikutip dari Healthline, ada beberapa tanda umum psikopat, yaitu:
- Tidak bertanggung jawab atau merasa bersalah ketika melakukan kesalahan
- Mengabaikan hak orang lain
- Tidak mampu membedakan yang benar dan salah
- Cenderung sering berbohong
- Pandai memanipulasi dan menyakiti orang lain
- Sering terlibat masalah hukum atau melanggar aturan
Menurut beberapa ahli, gangguan kepribadian ini sulit diobati karena orang yang membutuhkan bantuan tidak percaya bahwa ada yang salah pada perilakunya. Karena itulah mereka jarang bahkan enggan berobat.
Gangguan kepribadian psikopat bisa terdeteksi mulai usia 15 tahun atau saat remaja.
Untuk mendapat diagnosis yang tepat, seorang profesional yang menangani masalah kesehatan mental akan melakukan evaluasi kesehatan mental secara menyeluruh.
Mereka akan mengevaluasi pikiran, perasaan, pola perilaku dan hubungan seseorang. Profesional kesehatan mental juga akan melihat riwayat medis sebelum melakukan evaluasi.
