Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan lebih banyak bukti bahwa virus corona varian Omicron mempengaruhi saluran pernapasan bagian atas, sehingga gejalanya lebih ringan daripada varian sebelumnya.
"Kami melihat semakin banyak penelitian yang menunjukkan bahwa Omicron menginfeksi bagian atas tubuh. Tidak seperti yang lain, paru-paru yang akan menyebabkan pneumonia parah," kata Manajer Insiden WHO Abdi Mahamud dikutip dari Reuters.
"Ini bisa menjadi kabar baik, tetapi kami benar-benar membutuhkan lebih banyak penelitian untuk membuktikannya," tambahnya.
Sejak diidentifikasi pada akhir November, Omicron telah menyebar di 128 negara, membuat banyak negara dilema saat mereka ingin memulai kembali ekonomi dan kehidupan setelah dua tahun pandemi Covid-19.
Baca juga: WHO Khawatir Serangan Ganda Delta - Omicron Sebabkan 'Tsunami Kasus' Covid-19
WHO juga menambahkan bahwa kasus tingkat rawat inap dan kematian sering kali lebih rendah dari pada fase lain dalam pandemi.
Meski gejala Omicron yang banyak dilaporkan cukup ringan, Mahamud memperingatkan bahwa penularan Omicron yang tinggi, berarti akan menjadi dominan dalam beberapa minggu di banyak tempat, yang bisa menimbulkan ancaman bagi sistem medis di negara-negara yang sebagian besar penduduknya tidak divaksin.
Vaksin Covid-19 masih memberikan perlindungan, dengan munculnya pilar kedua dari respon imun dari sel-T.
Mahamud juga mengatakan bahwa cara terbaik untuk mengurangi dampak varian tersebut adalah dengan memenuhi tujuan WHO untuk memvaksinasi 70 persen populasi di setiap negara pada Juli, daripada menawarkan dosis ketiga dan keempat di beberapa negara.
Jadi, jangan anggap remeh Omicron, meski banyak penelitian yang mengatakan gejala Omicron lebih ringan.
