Hati-hati! Pakai Pelurus Rambut Kimia Bisa Picu Kanker Rahim

- Kamis, 20 Oktober 2022 | 14:13 WIB
Ilustrasi orang yang rambut lurus, tapi pakai cairan berbahan kimia. (Freepik)
Ilustrasi orang yang rambut lurus, tapi pakai cairan berbahan kimia. (Freepik)

Buat kamu yang sering menggunakan pelurus rambut berbahan kimia, sebaiknya dipikir ulang, deh. Sebab, Studi National Institutes of Health (NIH) menemukan hubungan antara produk pelurus rambut berbahan kimia dengan kanker rahim.

Di mana, orang yang sering menggunakan produk tersebut, lebih berisiko terkena penyakit yang juga disebut kanker serviks itu.

Mengutip laporan dari Fox News, studi yang diterbitkan pada Senin (17/10/2022) lalu ini, melakukan penelitian pada 33.947 wanita, dari beragam ras antara usia 35 sampai 74 tahun, untuk rata-rata sekitar 11 tahun.

Baca Juga: Hati-hati, Menurut Ahli: Alat Kontrasepsi Tidak Kurangi Risiko Kanker Rahim

Hasilnya, penelitian itu menemukan bahwa 378 wanita mengembangkan kanker rahim karena menggunakan produk pelurus rambut berbahan kimia tersebut.

"Kami memperkirakan bahwa 1,64 persen wanita yang tidak pernah menggunakan pelurus rambut akan terus mengembangkan kanker rahim pada usia 70 tahun. Namun untuk pengguna yang sering, risiko itu naik hingga 4,05 persen," ujar pemimpin studi Alexandra White, dari Institut Nasional Amerika Serikat.

National Institute of Environmental Health Safety (NIEHS) menjelaskan, wewangian, paraben, dan ftalat dalam produk pelurus rambut, dapat memengaruhi kemampuan sistem endokrin untuk mengatur hormon.

Baca Juga: Akurat Hingga 92 Persen, Kini Kanker Rahim Bisa Dideteksi dengan Tes Urine!

Dengan demikian, studi ini menemukan bahwa wanita yang menggunakan produk pelurus rambut berbahan kimia, lebih dari empat kali pada tahun sebelumnya, punya peluang 2,5 lebih tinggi terkena kanker rahim, setelah memperhitungkan faktor risiko individu lainnya.

"Namun, penting untuk menempatkan informasi ini ke dalam konteks. Kanker rahim adalah jenis kanker yang relatif langka," ujar White.

Peneliti NIEHS menyimpulkan, meskipun pengguna pelurus rambut dan kanker rahim tidak berbeda berdasarkan ras, perempuan berkulit hitam mungkin lebih berisiko.

Baca Juga: Waspada, Kenali Gejala Kanker Rahim dari Sekarang

"Karena wanita kulit hitam lebih sering menggunakan produk pelurus rambut atau pelemas rambut dan cenderung memulai penggunaan pada usia lebih dini daripada ras dan etnis lain, temuan ini mungkin relevan bagi mereka," kata Che-Jung Chang dari NIEHS.

Menurut Center of Disease Control and Prevention (CDC), kanker rahim adalah kanker ginekologi yang paling umum di Amerika Serikat. Meskipun jarang, ini lebih umum daripada kanker serviks dan kanker ovarium.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X