Posyandu ternyata masih diminati ibu milenial dan gen z. Namun perlu ada re-branding dalam pelayanan.
Dikatakan Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, posyandu sangat powerfull di Indonesia. Tingkat kepercayaan ibu terhadap posyandu masih tinggi.
"Kalau dari indikator kepercayaan ibu 9 dari 10 ibu di Indonesia karena masih percaya ke posyandu mereka antusias. Mereka percaya dengan penyuluhan dari kadernya, tingkat atraktifnya itu jadi pendekatan," katanya saat temu media Hari Posyandu Nasional 2023.
Posyandu, kata dr Ray, menyasar ibu-ibu gen z. Pendekatannya pun harus berbeda.
Baca Juga: Wajib Tahu! Fungsi Penting Dilakukannya Kegiatan Posyandu
Transformasi digital diperlukan sekali. Misalnya saat mau interaksi dengan kader, data record harus berbasis teknologi.
"Karena interaksi dengan gen z kuncinya teknologi dan ini efektif banget. Penelitian di FKMUI, ibu-ibu gen z disambut dengan pendataan penggunaan ipad-tablet atau hp misal, mereka merasa nyaman," tambahnya.
Sementara itu, Penelitian Health Collaborative Center (HCC) tentang Perspektif dan Kepercayaan Posyandu Ibu Anak yang dilakukan pada 2155 responden ini menunjukkan indikator kepercayaan ibu Indonesia yang diwakili responden studi ini secara signifikan mencapai 96%, artinya mayoritas ibu-ibu di Indonesia masih menjadikan posyandu sebagai rujukan utama untuk pemantauan tumbuh kembang balita serta kesehatan ibu hamil dan menyusui.
Menurut dr Ray, sang peneliti utama dan ketua HCC studi merekomendasikan bahwa pemantapan kader sangat penting. Karena menjadi driver utama kepercayaan ibu terhadap posyandu.
Sebagaimana lumrahnya suatu pendekatan pelayanan Kesehatan komunitas, kader posyandu memiliki keunggulan proximity yang terbukti efektif.
Baca Juga: Pelaksanaan Imunisasi Terdampak Corona, Ini Langkah yang Harus Dilakukan
Bahkan Dr Ray menegaskan, studi ini menunjukkan 89% persentasi kumulatif responden masih menjadikan informasi dari penyuluhan kader posyandu sebagai sumber informasi utama untuk Kesehatan ibu anak.
"Artinya Posyandu masih reliable dan bisa diandalkan masyarakat sebagai fasilitas kesehatan komunitas yang dapat menjaga status kesehatan ibu anak dan keluarga," ujarnya.
Artikel Menarik Lainnya:
