Jamu merupakan minuman tradisional dari Indonesia. Dari masa ke masa masyarakat memanfaatkan ramuan tradisional yang berasal dari tanaman obat tersebut untuk menjaga kebugaran tubuh dan mencegah penyakit. Selain itu, jamu juga sering dikonsumsi untuk membantu pemulihan saat sakit dan merawat kecantikan.
Berdasarkan Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (Ristoja) yang dilakukan oleh Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional, ditemukan sebanyak 33 ribu ramuan obat tradisional yang secara empiris terbukti mampu menjaga kesehatan tubuh. Ramuan tradisional ini berasal dari 2.800 spesies tumbuhan obat.
Ada pula 12 formula jamu yang sudah teruji klinik untuk mengatasi masalah kesehatan. Mulai dari asam urat, tekanan darah tinggi, wasir, radang sendi, kolesterol tinggi, gangguan lambung, batu saluran kencing, kencing manis, penurun berat badan, hingga pelancar ASI.
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Letjen TNI (Purn) Dr. dr Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K), mengatakan jamu merupakan komplemen gaya hidup sehat. Oleh karena itu, lewat acara Minum Jamu Bersama, Jumat (14/2/2020), ia mengajak masyarakat beramai-ramai minum jamu.
"Acara ini tujuannya untuk membangkitkan kembali kearifan lokal dan membangun kembali sisi-sisi budaya yang ternyata membuat Indonesia tetap sehat. Gerakan masyarakat hidup sehat kalau enggak disertai jamu itu ibaratnya sayur tanpa garam," kata Menkes Terawan saat ditemui di Lapangan Kemenkes, Jakarta Selatan.
Ditambahkan olehnya, acara pada hari ini merupakan langkah awal dan akan terus disosialisasikan. Menkes Terawan berharap semakin banyak orang minum jamu dan depot-depot jamu semakin berkembang. Selain itu, tenaga ahli jamu diharapkan bertumbuh dan mengembangkan diri.
"Saya yakin taste jamu bisa digemari oleh anak-anak muda milenial," pungkas Terawan.