Studi: 3 Gejala Insomnia Bisa Meningkatkan Serangan Jantung

- Sabtu, 2 Mei 2020 | 16:49 WIB
Ilustrasi serangan jantung (Pexels/freestocks.org)
Ilustrasi serangan jantung (Pexels/freestocks.org)

Berdasarkan sebuah studi ditemukan bahwa orang yang menunjukkan tiga gejala yang berkaitan dengan insomnia secara signifikan memiliki risiko lebih tinggi mengalami serangan jantung.

Seperti yang dilansir dari Express, serangan jantung yang tiba-tiba ini sangat mematikan karena tandanya halus dan sering tidak disadari. Kondisi ini sangat berkaitan dengan kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat, seperti makan tidak sehat dan menjalani gaya hidup yang tidak banyak gerak.

Tidak hanya itu saja, kurang tidur yang lama juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Dalam hal ini studi dari Universitas Peking di Beijing, China menyelidiki hubungan antara insomnia dan komplikasi kardiovaskular, seperti serangan jantung.

Studi yang melibatkan 487.200 orang di Tiongkok dengan usia rata-rata 51 tahun yang tidak memiliki riwayat penyakit stroke dan penyakit jantung pada awal penelitian.

Kemudian peserta ditanya apakah memiliki salah satu dari tiga gejala insomnia. Pertama kesulitan tidur setidaknya tiga kali per minggu, kedua bangun terlalu pagi, kesulitan untuk fokus pada siang hari karena kurang tidur.

Dari jumlah responden tersebut, sebanyak 11 persen mengalami kesulitan tidur, 10 persen bangun terlalu dini dan dua persen sulit fokus di siang hari.

Kemudian peneliti mengikuti orang-orang tersebut rata-rata sekitar 10 tahun dan selama waktu tersebut terdapat 130.032 kasus stroke, serangan jantung dan penyakit lainnya.

Hasilnya, mereka yang memiliki ketiga gejala insomnia memiliki kemungkinan 18 persen lebih besar untuk mengalami serangan jantung dan penyakit lainnya dibanding dengan mereka yang tidak memiliki gejala insomnia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

X