Banyak pasangan menganggap bahwa melakukan hubungan seks dengan ejakulasi di luar dapat mencegah kemungkinan hamil pada wanita. Sehingga cara ini dipercayai oleh setiap pasangan yang tidak ingin memiliki anak lagi.
Namun, mengutip dari Planned Parenthood, metode ejakulasi di luar vagina ternyata masih memiliki risiko terjadinya kehamilan, lho.
Baca Juga: Mau Jadi Suami Idaman yang Hebat di Ranjang? Kamu Wajib Tahu 4 Teknik Ini saat Bercinta
Hal ini bisa disebabkan karena terlambatnya penis ditarik keluar sebelum ejakulasi, sehingga air mani masih bisa masuk ke dalam vagina.
Meski jumlahnya sedikit, cairan pra-ejakulasi atau precum yang keluar sebelum ejakulasi juga memiliki peluang mengandung sperma. Ketika cairan ejakulasi atau pra-ejakulasi ini masuk ke dalam vagina atau vulva, maka kehamilan bisa terjadi.
Dikutip dari What to Expect, menarik penis keluar sebelum ejakulasi tetap memiliki risiko terjadi kesalahan yang bisa menyebabkan kehamilan.
Sebab, kebanyakan pria diketahui tidak tahu kapan mereka pernah mengalami ejakulasi sebelumnya.
Untuk mengantisipasi ejakulasi tanpa harus menimbulkan risiko besar kehamilan, kamu dapat memilih melakukan seks dengan menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom.
Jadi selain membantu menjalani program perencanaan kehamilan, pemakaian kondom pun bermanfaat bagi kesehatan kamu dan pasangan.
Untuk mendapatkan manfaat yang besar menggunakan kondom, kamu dapat melakukan konsultasi dengan dokter.