Bisa Bantu Bangun Otot, Ini Cara Berenang yang Tepat

- Jumat, 10 Juli 2020 | 17:34 WIB
Ilustrasi berenang. (Pexels/Jim De Ramos)
Ilustrasi berenang. (Pexels/Jim De Ramos)

Salah satu cara menjaga kesehatan adalah dengan rutin melakukan aktivitas fisik seperti olahraga. Selain menjaga kesehatan, manfaat lain yang bisa didapatkan dari olahraga yakni mempertahankan berat badan ideal karena membakar kalori. Lalu akan membentuk tubuh karena membangun otot.

Ada jenis olahraga tertentu yang bisa memberikan kedua manfaat tersebut secara sekaligus seperti berenang. Menurut spesialis kedokteran olahraga dr Andhika Raspati, berenang termasuk olahraga kardio karena meningkatkan nadi pada denyut tertentu dan dipertahankan selama mungkin atau sesuai waktu yang diinginkan. Di sisi lain, saat berenang juga ada tekanan hidrostatis yang bisa dipakai oleh tubuh sebagai bentuk latihan resistance.

“Latihan resistance itu otot-otot berlatih dengan dikasih tahanan. Kalau di renang tahanannya air sehingga efek ke ototnya juga ada. Jadi renang bisa membantu efek pembentukan otot meskipun memang efeknya tidak seperti kalau olahraga angkat beban,” kata dr Andhika kepada Indozone saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (10/7/2020).

Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk mendapatkan manfaat yang optimal dari olahraga renang maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah durasi atau lama waktu berenang.

“Berenang merupakan aktivitas fisik yang melatih kardio dan meningkatkan denyut nadi, jadi agar efektif saya sarankan ada di kisaran tiga kali seminggu dengan waktu sekitar 50 menit hingga 1 jam,” ujar dr Andhika.

Selain itu, perhatikan pula gaya renang. Dikatakan oleh dr Andhika, pemilihan gaya renang menyesuaikan dengan kondisi tubuh. Pertama dari segi kemampuan, pilih gaya yang dikuasai. Jangan memaksakan diri berenang dengan gaya yang tidak dikuasai.

“Tapi ada juga gaya yang tidak disarankan untuk kondisi tubuh tertentu, misalnya pada orang dengan keluhan lutut. Tidak disarankan gaya yang ada hentakan di lutut seperti gaya katak, lebih disarankan gaya bebas yang pergerakannya lebih banyak di pinggul, gerakan di lutut minimal. Jadi memang sesuaikan dengan kondisi,” pungkas dr Andhika.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

X