Yuk Cari Tau Berapa Sebenarnya Kebutuhan Zat Besi dalam Tubuh

- Senin, 16 Desember 2019 | 16:04 WIB
Simplemost
Simplemost

Tubuh manusia memerlukan banyak asupan gizi dan nutrisi agar tetap sehat, salah satunya ialah zat besi. Zat besi sendiri adalah zat yang erat kaitannya dengan ketersediaan jumlah darah dalam tubuh.

Zat besi di tubuh manusia berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan dan mengangkut electron dalam proses pembentukan energi.

Kebutuhan zat besi setiap orang berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Hal ini disesuaikan dengan pertambahan usia. Semakin bertambah usia seseorang, maka kebutuhan zat besinya juga akan meningkat.

-
ilustrasi/pexels

 

Melansir dari Healthline, hingga bayi berusia 6 bulan, kebutuhan zat besinya mencapai 0,27 miligram. Sedangkan bayi berusia 7 hingga 12 bulan, kebutuhan zat besinya naik menjadi 11 miligram.

Sementara itu, yang berusia 1 tahun hingga 3 tahun membutuhkan sekitar 7 miligram zat besi. Anak 4 tahun hingga 8 tahun butuh zat besi sebesar 10 miligram. Sedangkan anak yang berusia 9 hingga 13 tahun asupan zat besinya naik jadi 8 miligram per hari.

Saat seseorang dewasa, asupan zat besi seseorang menjadi 18 miligram per hari. Wanita hamil justru membutuhkan asupan zat besi yang lebih tinggi, yaitu 27 miligram per hari.

Zat besi yang didapat dari makanan tidak akan berlebih, jika orang tersebut mengetahui batas zat besi yantg dapat ditoleransi (UL) yakni sekitar 40- 45 mg per hari.

-
ilustrasi/unsplash

Ketika seseorang kekurangan zat besi, maka tubuh akan mudah merasa lelah, lemah, terlihat pucat, gelisah, mudah memar dan  tangan atau kaki menjadi dingin. Di beberapa kasus, orang yang kekurangan zat besi, memiliki kuku yang rapuh.

Selain itu, orang yang kekurangan zat besi akan mengalami anemia defisiensi besi. Yaitu salah satu jenis anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi sehingga jumlah sel darah menurun.

Kondisi seperti ini bisa saja dialami oleh bayi, wanita hamil dan remaja. Anak yang kekurangan asupan zat besi tidak akan bisa bertambah bobot badannya. Ia justru terlihat pucat, lelah dan sering sakit. Saat tubuh tidak memiliki zat besi yang cukup, maka pembentukan sel darah merah baru akan terhambat.

Sebaliknya, jika tubuh terlalu banyak asupan zat besi akan menimbulkan nyeri sendi, mudah sakit hingga perubahan warna kulit. Selain itu, proses transfusi darah juga akan menyebabkan zat besi terakumulasi.

-
Healthline

Zat besi sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu zat besi heme dan zat besi non-heme. Zat besi heme adalah kandungan yang berasal dari protein hewani. Sedangkan zat besi non-heme berasal dari sayuran dan kacang hijau. Di antara dua jenis zat besi tersebut,  zat besi heme adalah kandungan yang lebih mudah terserap oleh tubuh secara komparatif.

Metabolisme zat besi dalam tubuh berbeda dengan nutrisi lainnya. Ini karena zat besi menggunakan kembali dan mendaur ulang nutrisi tanpa mengeluarkannya, itulah sebabnya kelebihan zat besi bisa menjadi perhatian serius.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

X