Kadar Kolesterol Tinggi, Apa yang Sebaiknya Dilakukan?

- Selasa, 16 Juni 2020 | 19:00 WIB
Ilustrasi olahraga bersepeda. (Pexels/Pixabay)
Ilustrasi olahraga bersepeda. (Pexels/Pixabay)

Banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki kadar kolesterol tinggi. Sebut saja kebiasaan konsumsi makanan tinggi lemak dan jarang berolahraga. Selain itu, faktor genetik dan adanya penyakit lain seperti penyakit hormon tiroid, gangguan ginjal, serta diabetes juga bisa memicu tingginya kadar kolesterol.

Menurut spesialis penyakit dalam dari RS Pondok Indah–Bintaro Jaya, dr Franciscus Ari, Sp.PD, modifikasi gaya hidup dapat membantu menurunkan dan mengontrol kadar kolesterol di tubuh.

Pertama adalah melakukan aktivitas fisik atau olahraga 4-6 kali seminggu setidaknya 30 menit. Aktivitas yang bisa dilakukan antara lain adalah jalan cepat, bersepeda statis, atau berenang.

Cara selanjutnya adalah terapi nutrisi medis. Pasien yang kadar kolesterolnya tinggi disarankan mengonsumsi diet rendah kalori yang terdiri dari buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, ikan, serta daging tanpa lemak. Selain itu, pasien juga disarankan berhenti merokok.

-
Ilustrasi buah-buahan. (Pexels/PhotoMIX Ltd.)

 

“Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa merokok memiliki efek negatif pada kadar HDL (kolesterol high density lipoprotein) dan rasio LDL (kolesterol low-density lipoprotein)/HDL. Berhenti merokok minimal 30 hari dapat meningkatkan kadar HDL secara signifikan,” ujar dr Frans dalam keterangan yang diterima Indozone.

Selain itu, bagi mereka yang memiliki kebiasaan minum alkohol sebaiknya membatasi jumlah asupan. Mengurangi asupan alkohol dapat membantu menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kadar HDL.

Kendati demikian, cara menurunkan kolesterol setiap orang bisa berbeda-beda. Hal ini dikarenakan oleh kondisi tubuhnya. Ada orang yang bisa menurunkan kadar kolesterol dengan modifikasi gaya hidup. Tapi ada juga yang membutuhkan bantuan obat-obatan.

"Hal ini ditentukan oleh ada atau tidaknya faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah yang dimiliki. Pada kelompok orang tertentu, perubahan gaya hidup mungkin saja cukup untuk memperbaiki kadar lemak darah. Sedangkan pada kelompok lain, diperlukan terapi penanganan dengan bantuan obat-obatan,” kata dr Frans.

Pada kelompok yang membutuhkan bantuan obat-obatan, biasanya dokter akan meresepkan obat kolesterol yang sesuai dengan kondisi lemak darahnya. Sebab masing-masing obat memiliki cara kerja berbeda. Sebagian besar obat kolesterol memiliki target pada penurunan kadar LDL, sedangkan sebagian lain pada penurunan kadar trigliserida dan peningkatan kadar HDL.

“Untuk itu, diperlukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk menentukan terapi yang tepat menurunkan kadar kolesterol sesuai dengan kondisi,” pungkas dr Frans.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X