Makin Berumur Ada Risiko Tak Sanggup Lagi Makan Pedas

- Sabtu, 12 September 2020 | 16:45 WIB
Ilustrasi makanan pedas. (Unsplash/Nick Karvounis)
Ilustrasi makanan pedas. (Unsplash/Nick Karvounis)

Belum lama berselang ketika menyeruput mie pedas setiap minggu atau menyantap makanan dengan level pedas tingkat tinggi kamu mungkin akan merasa baik-baik saja.

Namun, seiring bertambahnya usia, kamu bahkan mungkin harus lebih berhati-hati memilih makanan dan mempertimbangkan kembali untuk mengonsumsi makanan pedas.

Ini bukan semata perkara bibir, lidah, dan mulut yang merasa "tertendang" saat kamu makan sajian pedas. Tetapi juga ada reseptor di seluruh saluran gastrointestinal (GI) yang dapat mendeteksi capsaicin, bahan kimia dalam cabai, paprika, dan berbagai bahan pedas, menciptakan sensasi terbakar.

Menurut Dr. Andrew Ong konsultan di Departemen Gastroenterologi & Hepatologi di Singapore General Hospital, hal itulah yang menyebabkan seseorang sakit perut, diare, dan sensasi panas di perut.

Orang berusia menengah lebih cenderung memulai pengobatan untuk penyakit kronis seperti kolesterol dan tekanan darah tinggi.

“Beberapa efek samping dari obat-obatan ini juga dapat mengiritasi saluran pencernaan dan membuat pasien lebih sensitif terhadap efek makanan pedas," kata Ong, dilansir Channel News Asia.

Kedua, jika Anda bagian dari Generasi Sandwich, kamu mungkin berada dalam tekanan. Ini bisa menjadi alasan Anda lebih mungkin sakit perut bahkan dengan sedikit sambal.

“Penelitian menunjukkan, stres menurunkan ambang nyeri pada saluran pencernaan. Jadi, pasien yang mengalami situasi stres lebih cenderung merasakan gejala,” kata Ong.

Kemungkinan lainnya, bisa jadi kurang terpapar makanan pedas bertahun-tahun dan karena itu memiliki toleransi yang lebih rendah saat mengonsumsinya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Terkini

X