Meski sudah setahun lamanya, Covid-19 masih saja mengancam kehidupan kita. Covid-19 juga sudah menjadi sumber perhatian utama belakangan ini.
Tak hanya mempengaruhi kesehatan kita, hal itu juga berdampak besar pada kesehatan mental kita, yang menghambat fungsi kita sehari-hari dalam banyak hal.
Covid-19 panjang mungkin terdengar asing, tapi ini merupakan gejala yang dihadapi oleh orang-orang bahkan setelah mereka sembuh dari penyakit tersebut dan di tes negatif.
Menurut National Institute for Health and Care Excellence (NICE), Covid-19 lama berlangsung selama lebih dari 12 minggu, meskipun beberapa orang lain menganggap gejala yang berlangsung lebih dari delapan minggu sebagai Covid-19 lama.
Kita semua tahu gajala Covid-19 pada umumnya ialah sulit bernapas, nyeri sendi, nyeri dada, kehilangan rasa dan bau, kelelahan, kabut otak.
Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine, sekelompok peneliti, termasuk dari Universitas Columbia di AS, menemukan bahwa sebagian besar pasien Covid-19 mengalami kondisi medis yang parah seperti nyeri dada, stroke, dan komplikasi terkait gumpalan darah di tubuh mereka.
Elaine Y. Wan, salah satu penulis penelitian, mengklaim bahwa pasien telah melaporkan gejala ini bahkan berminggu-minggu dan berbulan-bulan setelah dites positif terkena infeksi, dengan jantung berdebar tiba-tiba, dan kelelahan yang berkepanjangan.
Bergantung pada analisis penelitian, para ahli percaya bahwa sindrom pasca-Covid harus ditanggapi dengan serius dan pasien harus dirawat lama setelah mereka pulih dari Covid-19.