Vaksin Covid-19 Mulai Diuji Coba ke Manusia, Apa Syaratnya?

- Senin, 13 Juli 2020 | 18:43 WIB
Ilustrasi vaksin covid-19 (SKYNEWS)
Ilustrasi vaksin covid-19 (SKYNEWS)

Pengembangan vaksin Covid-19 di sejumlah negara sudah mulai memasuki tahap uji coba ke manusia. Tentunya hal ini menjadi angin segar di tengah pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini.

Dikatakan oleh Sekretaris Jenderal Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) Berry Juliandi, dimulainya uji coba ke manusia menandakan pengembangan vaksin sudah selesai. Pengujian itu dilakukan untuk mengetahui keamanan vaksin. Lantas, apa syarat pembuatan vaksin Covid-19 bisa diuji coba ke manusia?

"Syaratnya standar saja, yang penting vaksinnya sudah jadi dan pembuatannya sudah sesuai prosedur," kata Berry kepada Indozone saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (13/7/2020).

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, prosedur pembuatan vaksin ada bermacam-macam. Pertama, vaksin yang dibuat dengan cara melemahkan virus yang masih hidup. Kedua, pembuatan vaksin dengan menggunakan komponen bagian tertentu dari virus seperti protein atau pembungkus virus.

Di sisi lain, di dalam vaksin juga bukan hanya komponen virus, tapi ada komponen tambahan seperti larutan untuk membawa materi virus. Komponen tambahan ini juga harus mengikuti prosedur agar vaksin berfungsi.

Berry mencontohkan vaksin yang dibuat dengan cara melemahkan virus. Ada komponen tambahan berupa cairan kimia untuk membuat virus tersebut tidak aktif dalam jangka waktu tertentu. Apabila dosis cairan yang diberikan tidak sesuai prosedur, maka virus bisa menjadi aktif.  Oleh karenanya perlu dikontrol.

"Ada banyak campuran pada vaksin, tapi asalkan sudah dibuat sesuai prosedur tidak apa-apa disuntikkan ke manusia," ucap Berry.

Kemudian untuk kriteria manusia yang disuntik vaksin, Berry mengatakan tidak ada syarat khusus namun harus sehat. Orang-orang sehat untuk uji klinis biasanya dicari oleh pusat. Misalkan di rumah sakit, relawan, atau pasien yang bersedia ikut uji klinis.

"Biasanya dicek dari data background genetiknya, rasnya, lalu umur, penyakit bawaan lain, punya diabetes atau tidak, obesitas atau tidak. Nanti dipilih yang paling sehat, tidak ada risiko penyakit lain. Ini untuk tahap awal," pungkas Berry.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

X