Bahaya Pola Tidur Polifasik jika Terlalu Sering Dilakukan

- Rabu, 23 Desember 2020 | 13:13 WIB
Ilustrasi wanita sedang tidrur. (mattressadvisor.com)
Ilustrasi wanita sedang tidrur. (mattressadvisor.com)

Bagi banyak orang, malam hari adalah waktu yang sangat tepat untuk beristirahat. Sehingga, mereka akan meluangkan waktu tersebut untuk tidur sejak malam hingga pagi hari. Pola tidur ini disebut sebagai tidur monofasik dimana seseorang tidur dalam satu waktu yang lama.

Namun, bagi sebagian orang lainnya, pola tidur ini dianggap tidak produktif. Sehingga, mereka lebih memilih untuk tidur dalam waktu singkat selama beberapa kali sepanjang hari atau yang dikenal dengan pola tidur polifasik. Dilansir dari time.com, pola tidur polifasik beraneka ragam.

Baca Juga: 5 Manfaat Kesehatan Teh Jahe yang Diminum Setiap Hari

Namun, pola tidur polifasik yang paling populer adalah tidur cukup lama di malam dengan durasi dua hingga enam jam. Lalu, meluangkan waktu untuk tidur siang selama 30 menit. Pada umumnya, orang yang menerapkan pola tidur polifasik memiliki total waktu tidur selama tiga hingga tujuh jam dalam satu hari.

Pola tidur polifasik sebenarnya muncul secara alami, namun kemungkinan besar juga bisa dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor kebiasaan. Orang yang bekerja dengan sistem shift biasanya punya pola tidur yang cenderung singkat dan berantakan. Padahal, tidur dengan pola tidur polifasik tidak memberikan manfaat, bahkan berdampak negatif pada kesehatan.

Kamu tidak bisa tidur dengan cara 'dicicil', misalnya saja tiga jam siang hari dan empat jam di malam hari. Kamu masih dianggap kurang tidur meskipun total keseluruhan dari jam tidurmu adalah tujuh jam dalam satu hari. Jadi, menerapkan pola tidur polifasik sangat tidak dianjurkan.

Sebab, kamu akan mengalami gangguan kesehatan, seperti gangguan memori, diabetes, meningkatkan nafsu makan dan menyebabkan obesitas, serta mengganggu sistem metabolisme tubuh. Meski tidur secara polifasik terasa lebih produktif, kamu harus mengubah hal ini agar lebih sehat. Cobalah untuk menerapkan pola tidur monofasik agar fase-fase dalam siklus tidur tidak hilang.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

X