Diabetes tipe-2 bisa menimbulkan masalah besar jika kadar gula darah tidak terkendali. Kadar gula darah yang tidak terkontrol ditandai dengan rasa lapar yang berlebihan dan nafsu makan yang meningkat.
Gula darah adalah jenis gula utama yang kamu dapatkan dari makan makanan. Dosis gula darah yang sehat memasok tubuh dengan energi tetapi memiliki terlalu banyak gula darah dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh.
Dilansir dari Express, salah satu tanda kamu memiliki gula darah tinggi adalah rasa lapar yang berlebihan atau peningkatan nafsu makan, yang secara medis dikenal sebagai polifagia.
Meningkatnya nafsu makan biasanya merupakan respons terhadap hal-hal normal seperti olahraga intensif atau aktivitas berat lainnya, tetapi polifagia dapat menandakan kadar gula darah (glukosa) yang tinggi.
"Pada diabetes yang tidak terkontrol di mana kadar glukosa darah tetap tinggi secara tidak normal (hiperglikemia), glukosa dari darah tidak dapat masuk ke sel karena kekurangan insulin atau resistensi insulin - sehingga tubuh tidak dapat mengubah makanan yang kamu makan menjadi energi," jelas Diabetes.co.uk.
Saat kita kekurangan energi akan menyebabkan rasa lapar meningkat.
"Hanya makan tidak akan menghilangkan rasa lapar polifagia pada orang dengan diabetes yang tidak terkontrol, karena ini hanya akan menambah kadar glukosa darah yang sudah tinggi," jelas Diabetes.co.uk lebih lanjut.
Perubahan gaya hidup membantu menurunkan kadar gula darah. Selain itu, olahraga teratur adalah salah satu cara paling efektif untuk menurunkan kadar gula darah.
Tak hanya itu saja, memperbaiki pola makan juga dapat membantu menurunkan kadar gula darah.
Jika kamu menderita diabetes tipe-2, secara teknis tidak ada yang tidak bisa kamu makan, tapi kamu harus membatasi makanan tertentu.
Karbohidrat sederhana adalah salah satu penyebab terburuk karena mereka adalah gula dan cepat rusak oleh tubuh. Mengonsumsinya bisa menaikkan kadar gula darah dengan cepat.
Karbohidrat sederhana, di antaranya ialah roti putih, kentang, dan nasi putih, memiliki peringkat tinggi pada indeks glikemik (GI).
