Setiap 40 Detik, Ada Satu Orang Bunuh Diri, Bukti Betapa Penting Jaga Kesehatan Mental

- Rabu, 2 Februari 2022 | 15:13 WIB
Novia Widyasari Rahayu, mahasiswi Universitas Brawijaya yang bunuh diri di samping pusara ayahnya di Mojokerto . (Istimewa)
Novia Widyasari Rahayu, mahasiswi Universitas Brawijaya yang bunuh diri di samping pusara ayahnya di Mojokerto . (Istimewa)

Data Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Kementerian Kesehatan melansir bahwa kejadian bunuh diri merupakan masalah kesehatan mental masyarakat yang serius dan saat ini menjadi perhatian global.

Jumlah kematian akibat bunuh diri di dunia berdasarkan laporan terakhir WHO Global Health Estimates mencapai 793 ribu kematian pada tahun 2016 atau satu kematian setiap 40 detik. 

Artinya, ketika ada satu orang meninggal karena bunuh diri, diperkirakan terdapat 20 kasus percobaan bunuh diri pada saat yang bersamaan.

Bunuh diri menyumbang 1,4 persen kematian seluruh dunia dan merupakan ranking ke-18 penyebab kematian terbanyak. Kematian pada kelompok umur 15-29 tahun mendominasi negara berpendapatan rendah dan menengah.

Data Kepolisian Republik Indonesia pada 2020 melaporkan terdapat 671 kasus kematian akibat bunuh diri. Sementara data Potensi Desa (Podes) Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 menyebut ada 5.787 korban bunuh diri maupun percobaan bunuh diri.

Salah satu faktor penyebab depresi hingga bunuh diri yang cukup sering terjadi adalah hamil di luar nikah. Perempuan yang menjadi korban acapkali mengalami depresi karena laki-laki yang menghamili mereka tidak bertanggungjawab, serta lingkungan tempat ia hidup menghujat dan menghakimi.

Satu kasus yang sangat menguras emosi kita adalah kematian Novia Widyasari Rahayu, mahasiswi semester 10 jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya (Unibraw), yang ditemukan meninggal dunia bunuh diri di samping pusara ayahnya di TPU Dusun Sugihan, Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Kamis, 2 Desember 2021 lalu.

Apa yang terjadi pada gadis asal Mojokerto itu bukanlah perkara bunuh diri semata. Ada beban yang sangat berat yang menimpanya, yakni lelaku patriarkis yang diduga dilakukan oleh orang-orang yang semestinya mendukungnya.

Akun Twitter @belawsz yang mengaku sebagai teman dekat Novia, menyebut bahwa Novia depresi bukan karena kematian ayahnya, melainkan karena pacarnya yang seorang oknum polisi berinisial RB, tidak mau bertanggungjawab setelah menghamilinya.

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental

Psikolog Tika Bisono mengatakan, rasa bersalah dari keadaan hamil di luar nikah serta sikap pasangan yang tidak bertanggung jawab berpengaruh pada batin Novia sebagai korban.

"Saya selalu katakan, merusak vagina dari perempuan yang masih perawan belum nikah itu adalah kejahatan," katanya.

Jika kamu mengalami gangguan kesehatan mental, Tika pun menyarankan agarkamu segera berkonsultasi ke profesional, baik itu psikolog atau psikiater.

Soal biaya, ada banyak psikolog yang siap melayani dengan "bayaran kocek mahasiswa" bagi mereka yang terbatas secara finansial.

"Kan bisa jujur, bilang 'saya enggak punya duit, tapi butuh ke profesional. Boleh gak saya bayar sebagai mahasiswa?'. Bahkan klien yang biasa minta diskon juga banyak dan boleh-boleh saja, tapi gak boleh nol, karena saya profesional," kata Tika, dikutip dari Antara pada Rabu (2/2/2022).

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X