Kasus COVID-19 yang terus merebak hingga kemunculan varian Omicron semakin menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran.
Masyarakat pun dituntut ketat mentaati protokol kesehatan (prokes) sementara para peneliti sibuk mencari cara untuk mencegah penularan selain menggunakan masker dan menjaga kebersihan.
Nah belum lama ini, Israel berhasil menemukan terobosan baru yang disebut-sebut mampu melindungi diri dari COVID-19. Terobosan tersebut berbentuk nose sanitizer atau semprotan hidung.
Nose sanitizer atau spray hidung merupakan alat semprot dengan teknologi terbaru. Spray ini berfungsi membersihkan hidung dari lendir, kotoran maupun debu. Alat ini diklaim efektif membasmi virus COVID-19 dalam waktu singkat.
Baca juga: Orang yang Sudah Terima Vaksin Booster Alami Gejala Ringan saat Terinfeksi Omicron
Lalu bagaimana ahli kesehatan menilai alat ini?
Dr. Gilly Regev, PhD, CEO dan pendiri Sanotize menyebutkan nose sanitizer telah teruji secara klinis. Ia menuturkan selama tes laboratorium, semprotan tersebut berhasil menghentikan virus corona dalam jangka waktu singkat.
Dalam proses pengujiannya, alat kesehatan itu telah terbukti membunuh virus COVID-19 dalam waktu dua menit pada kondisi laboratorium. Saat diuji di pasien COVID-19, dikonfirmasi "viral load" berkurang di dalam tubuh sebesar 95 persen dalam 24 jam dan 99 persen dalam 72 jam.
"Solusi kami dapat membunuh virus COVID-19 dalam dua menit," kata Dr. Gilly Regev, seperti yang dikutip Indozone dari Antara, Selasa (4/1/2021).
Hasil pengujian tersebut membuat Nose sanitizer diklaim terbukti efektif dalam mengurangi jumlah virus SARS-CoV-2 atau virus corona penyebab COVID-19. Adapun untuk tingkat kemampuan terhadap varian lainnya, uji klinis sedang berjalan untuk membuktikannya.
Sudah mulai diproduksi
Saat ini nose sanitizer mulai diproduksi. Perusahaan asal Kanada yakni Sanotize telah resmi merilis nose sanitizer, sebagai produk terbarunya.
Alat kesehatan ini dapat digunakan hingga lima kali sehari oleh masyarakat yang telah melakukan kontak erat dengan pasien COVID-19.
"Nose Sanitizer yang diciptakan untuk penanganan COVID-19 sudah lolos uji klinis di beberapa negara dan diharapkan bisa diproduksi dalam skala besar untuk penanganan global," pungkas Dr. Gilly Regev.
