Seorang pria dari Massachusetts, Amerika Serikat, yang berusia 38 tahun tiba-tiba mengalami kejang hebat dan berbicara melantur. Ia pun dilarikan ke sebuah rumah sakit.
Saat tiba di rumah sakit, dokter melihat pria itu mengalami kejang tonik-klonik selama dua menit yang menyebabkan dia kehilangan kesadaran dan otot-ototnya berkontraksi secara agresif.
Dilansir dari Arstechnica, Senin (15/11/2021), para dokter pun memulai proses yang melelahkan untuk melakukan serangkaian tes dan mewawancarai keluarganya.
Namun hampir setiap laporan disebutkan bahwa pria itu memiliki kesehatan yang sangat baik. Dia tidak memiliki riwayat kejang atau gangguan kardiovaskular, pernapasan, gastrointestinal, genitourinari, atau neurologis.
Dia juga tidak mengonsumsi obat-obatan, tidak merokok, dan jarang minum alkohol. Laporan mengatakan tidak ada bukti bahwa sesuatu telah terjadi pada pria itu yang dapat memicu kejang.
Satu-satunya petunjuk awal dari diagnosa adalah bahwa pria tersebut telah berimigrasi ke Boston dari daerah pedesaan Guatemala sekitar 20 tahun yang lalu.
Ketika dokter melakukan pemindaian CT di kepalanya, ditemukan tiga lesi kalsifikasi di otaknya. Dari sana, tim mendiagnosis neurocysticercosis yang berarti kista larva dari cacing pita babi telah bermigrasi ke berbagai bagian otaknya bertahun-tahun yang lalu.
BACA JUGA: Ngeri, Wanita 23 Tahun Ini Kecanduan Operasi Plastik Membesarkan Buah Dada
Studi yang dikutip oleh CDC mengatakan bahwa penyakit yang berhubungan dengan cacing pita babi dari Afrika, Asia, dan Amerika Latin, termasuk Guatemala menyebabkan kejang dan dapat menyebabkan kematian.
Cacing pita biasa hidup di usus manusia dan dapat tumbuh memanjang hingga dua sampai delapan meter dan menembus dinding usus lalu berjalan ke seluruh tubuh.
