Jadi yang Paling Menular, Ini Satu Gejala Varian Arcturus Harus Kamu Waspadai

- Rabu, 12 April 2023 | 11:30 WIB
Ilustrasi virus corona. (Freepik/kjpargeter)
Ilustrasi virus corona. (Freepik/kjpargeter)

Virus Corona varian 'Arcturus' belakangan jadi perhatian, varian baru ini juga diduga penyebab lonjakan kasus COVID-19 di Jakarta.

Varian Arcturus ini juga jadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lantaran gejala barunya pada anak-anak tidak seperti pada umumnya.

Varian Arcturus atau yang memiliki nama ilmiah XBB.1.1.6 ini juga jadi pemicu lonjakan kasus COVID-19 di India.

Baca juga: Terjadi Lonjakan Kasus COVID-19 di DKI Jakarta, Varian Arcturus Jadi Biang Kerok?

Dokter anak dan mantan kepala Komite Imunisasi Akademi Pediatrik India, Dr. Vipin Vashishtha,  mengatakan bahwa XBB.1.16 bukan sekedar Omicron run-of-the-mill.

Dalam tweet-nya pada hari Kamis Dr. Vipin melaporkan sejak dilaporkannya varian Arcturus kasus COVID pada anak meningkat untuk pertama kalinya dalam enam bulan.

Gejala varian Arcturus pada anak

-
Ilustrasi anak terinfeksi COVID-19. (Freepik/jcomp)

Sampai saat ini gejala COVID-19 varian Arcturus yang dilaporkan pada anak, meliputi:

  1. Demam tinggi
  2. Batuk
  3. Konjungtivitis atau mata merah tanpa nanah tapi mata lengket.

Menurut Dr. Vipin, gejala terakhir belum terlihat pada gelombang COVID sebelumnya. Dan itu perlu jadi perhatian khusus.

Sementara itu, Times of India melaporkan kasus COVID-19 pada anak di bawah 12 tahun di India meningkat.

Baca juga: Sandiaga Uno Minta Tempat Wisata Antisipasi Lonjakan COVID-19 saat Libur Lebaran

Meskipun umumnya ringan, dokter memperingatkan orang tua yang memiliki anak dengan kondisi obesitas, asma, dan menderita kondisi gangguan kekebalan lainnya, sebaiknya tidak mengabaikan gejalanya dan segara mencari perawatan jika perlu.

XBB.1.16 varian yang paling menular

-
Ilustrasi pasien COVID-19. (Freepik/mdjaff)

WHO menyatakan XBB.1.16 saat ini merupakan varian yang sangat menular. Hal ini disampaikan Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis COVID-19 untuk WHO saat konferensi pers 31 Maret.

Mutasi tambahan pada protein lonjakan virus, yang menempel dan menginfeksi sel manusia, membuatnya berpotensi lebih mudah menginfeksi dan bahkan menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X