Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe mencatat kasus HIV di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, meningkat, dari kurun waktu satu tahun, ditemukan 8 kasus HIV.
Sebelumnya, pada tahun 2021 kasus HIV di Aceh berjumlah 80 kasus, tapi kini mencapai 88 kasus.
Dilansir Antara, penambahan kasus HIV di Lhokseumawe didominasi oleh usia muda dan lanjut usia, yakni dari rentang usia 25 hingga 50 tahun.
Baca juga: Dokter Kulit Sebut Ketombe Tanda Awal HIV, Warganet Enggak Percaya
Kepala Dinkes Lhokseumawe, Safwaliza mengatakan peningkatan kasus HIV tidak hanya terjadi akibat penyimpangan seksual, namun juga disebabkan oleh penggunaan narkoba dengan berbagi jarum suntik serta penggunaan pisau cukur di salon pria.
"Kita terus memantau untuk pengobatan mereka melalui petugas kita, diprediksikan masih ada warga yang menderita HIV namun enggan untuk melapor," ucap Safwaliza.
Untuk menjaring pasien HIV Dinkes Lhokseumawe menempatkan petugas kunci, untuk membangun pola komunikasi dengan penderita HIV serta pemantauan pengobatan untuk para penderita HIV.
Sementara itu, dilansir Alodokter, dr. Yosephine. S membenarkan bahwa pisau cukur di salon dapat menularkan HIV.
Menurut dr. Yosephine. S, penularan HIV yang paling besar ialah melalui jarum atau benda yang terkontaminasi darah, akan tetapi tidak semua benda tajam mempunyai persentase penularan yang tinggi seperti jarum suntik.
Baca juga: Sunat Ternyata Bermanfaat Turunkan Risiko Terkena HIV/AIDS Lho, Cowok-cowok Wajib Tahu!
"Misalnya penggunaan jarum tattoo mempunyai potensi yang besar untuk menularkan HIV, tapi belum pernah ada kasus penularan HIV melalui jarum tattoo yang didokumentasikan," jelas dr. Yosephine.
Namun, dr. Yosephine mengatakan bahwa tidak perlu khawatir akan masalah pisau cukur, meski berpotensi besar menularkan HIV, namun virus HIV tidak bertahan lama di dalam tubuh.
