Fenomena Anak Pejabat Pamer Harta di Medsos, Benarkah Termasuk Gangguan Narsistik?

- Senin, 27 Februari 2023 | 16:25 WIB
Ilustrasi pamer kekayaan. (Freepik/senivpetro)
Ilustrasi pamer kekayaan. (Freepik/senivpetro)

Belakangan nama Mario Dandy Satrio (20) menjadi momok perbincangan publik usai menganiaya seorang remaja anak pengurus GP Ansor Pusat, berinisial D (17).

Mario Dandy menjadi sorotan karena berlatar belakang orang tua kaya raya eks pejabat Dirjen Pajak Eselon II.

Baca juga: Polisi Periksa Kekasih Mario Dandy Malam Ini, Bakal Jadi Tersangka?

Dilihat dari akun media sosialnya, Mario Dandy kerap memamerkan barang mewahnya seperti mobil Rubicon hingga motor Harley Davidson. Kondisi tersebut memunculkan dugaan bahwa Mario Dandy memiliki sifat narsisme.

Lantas, benarkah berlatar belakang keluarga kaya raya memicu sifat narsisme dalam diri Mario Dandy Satrio?

-
Ilustrasi pamer kekayaan. (Freepik/drobotdean)

Menanggapi dugaan tersebut, dr Fransiska Kaligis, SpKJ(K) atau yang akrab disapa Chika menjelaskan, sifat narsistik ditandai dengan sikap yang sering menonjolkan diri karena menganggap dirinya lebih spesial dibandingkan orang lain.

Umumnya, orang dengan sifat narsistik sulit untuk berempati terhadap orang lain dan senang memanipulasi untuk kepentingan pribadi.

"Di balik karakter ini sebetulnya mereka amat ragu dengan citra dirinya dan sangat sensitif terhadap kondisi yang mengkritiknya," jelas dr Fransiska kepada Indozone, Senin (27/2/2023).

Sifat narsistik dipicu oleh dua faktor yakni genetik (biologi) dan lingkungan.

Faktor genetik berhubungan dengan adanya karakter kepribadian yang dibawa sejak lahir. Sementara faktor lingkungan dapat berasal dari hubungan orang tua-anak terlalu memuja atau terlalu mengkritik secara berlebihan.

Baca juga: Intip Rubicon Mario Dandy yang Aniaya David: Mobilnya Dipajang di Polres!

"Karakter ini berkembang sejak masa kecil sampai ke dewasa," imbuhnya.

Lebih lanjut dr Chika menegaskan, berlatar belakang dari orang tua kaya tidak menjadi faktor penentu seseorang memiliki sifat narsisme. Namun faktor sosial-ekonomi dapat berkontribusi dalam hal tersebut.

"Rasanya tidak selalu ya narsisisme berkaitan dengan tingkat ekonomi yang tinggi. Karena ada banyak juga orang dengan sosial ekonomi yang tinggi memiliki sikap empati yang besar serta rendah hati," pungkasnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X