Vaksin Covid-19 atau virus corona buatan Tiongkok yang diproduksi oleh Sinovac Biotech Ltd akan segera diuji klinis fase ketiga di Indonesia. PT Bio Farma selaku pihak yang bekerja sama dengan perusahaan tersebut menggandeng Universitas Padjajaran dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) untuk uji klinis.
Dalam uji klinis nanti, vaksin akan disuntikkan pada sekelompok orang. Sekretaris Jenderal Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) Berry Juliandi mengatakan, pada fase ketiga vaksin harus disuntikkan pada ribuan orang. Namun ada kriteria tertentu bagi orang yang akan disuntikkan.
“Uji klinis vaksin itu untuk orang sehat,” kata Berry kepada Indozone saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (20/7/2020).
Ada beberapa kriteria yang menjadi faktor penentu seseorang bisa ikut dalam uji klinis vaksin. Mulai dari genetik, ras, usia, hingga penyakit bawaan. Nantinya akan dipilih yang paling sehat.
Lebih lanjut Berry menjelaskan, dalam uji klinis nantinya, akan ada dua kelompok. Kelompok A akan disuntikkan vaksin dan kelompok B disuntikkan dengan cairan yang bukan vaksin atau bahasa ilmiahnya plasebo (obat kosong).
“Jadi nanti orang yang disuntikkan plasebo dibilang dia disuntik dengan vaksin padahal bukan. Cara ini sebagai kontrol pembanding, apakah efektivitas vaksin benar terjadi atau sebenarnya hanya sugesti atau kepercayaan karena sudah kena vaksin,” ujar Berry.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, rencananya uji klinis fase ketiga vaksin Covid-19 akan mulai dilakukan bulan Agustus mendatang dan diikuti oleh 1.620 orang di Bandung, Jawa Barat. Vaksin akan diuji klinis di enam lokasi yakni Rumah Sakit Pendidikan Unpad, kampus Unpad, dan empat puskesmas.
