Cegah Risiko Kehamilan di Atas Usia 35, Ini Hal yang Perlu Diperhatikan

- Jumat, 24 April 2020 | 19:27 WIB
Ilustrasi ibu hamil. (Pexels/Andre Furtado)
Ilustrasi ibu hamil. (Pexels/Andre Furtado)

Ada sejumlah risiko yang membayangi kehamilan di atas usia 35 tahun. Pada janin berisiko cacat lahir dan bahkan keguguran. Sedangkan pada ibu hamil, peluang untuk terjadinya komplikasi kehamilan seperti diabetes gestasional dan preeklamsia semakin meningkat.

Oleh karenanya, untuk meminimalisir risiko-risiko tersebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ibu hamil di atas usia 35 tahun. Pertama adalah kecukupan kebutuhan nutrisi dan kedua skrining kesehatan terhadap janin.

“Skrining diperlukan untuk melihat kelainan genetik. Bisa dari tes sindroma yang dilakukan 11 minggu itu namanya NIPT. Atau di usia kehamilan 24 minggu nanti dilakukan USG fetomaternal untuk skrining kelainan-kelainan lagi. Terus kemudian skrining berkala melalui pemeriksaan USG,” kata spesialis kehamilan dan kebidanan, dr Dinda Derdameisya, Sp.OG kepada Indozone saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (24/4/2020).

Selanjutnya, ibu hamil harus benar-benar memerhatikan kebutuhan tambahan vitamin. Mulai dari asam folat, penambah darah, zat besi, kalsium, dan vitamin D. Kebutuhan vitamin-vitamin tersebut harus tercukupi apabila ibu hamil di atas usia 35 tahun.

-
Ilustrasi ibu hamil. (Pexels/Leah Kelley)

“Kebutuhan vitamin harus bagus banget karena faktor risikonya nanti bisa ke ibu kalau misalnya memang janin enggak ada masalah. Jadi kemungkinan risiko tinggi untuk terjadi diabetes melitus gestasional atau hipertensi dalam kehamilan yang dikenal dengan istilah preeklamsia,” kata dr Dinda.

Dokter yang sering berbagai tips dan edukasi di akun Instagram @tanyadokdin itu menjelaskan, salah satu faktor yang menimbulkan risiko kehamilan di atas usia 35 tahun adalah kelainan kromosom pada sel telur. Kromosom pada sel telur perempuan yang berusia di atas 35 tahun sudah tidak sebagus saat usianya masih 20-30 tahun.

“Kalau sel telur ketemu dengan sperma lalu menghasilkan embrio, lalu kromosomnya kurang sempurna, hal ini bisa memicu risiko cacat lahir atau keguguran. Lalu apabila ibu hamil vitaminnya kurang atau makan nutrisinya enggak bagus, mungkin nanti di akhir kehamilan akan mengalami risiko diabetes gestasional dan hipertensi. Jadi perlu diperhatikan faktor-faktor ini, selebihnya enggak ada masalah,” tandas dr Dinda.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

X