Pernah Mengalami Gejala Berikut Ini? Hati-hati Kena Bipolar

- Jumat, 22 November 2019 | 16:45 WIB
anasalwa
anasalwa

Suasana hati yang berubah suatu waktu adalah hal normal yang terjadi. Tapi, pernahkah kamu mengalami perubahan mood atau suasana hati yang drastis? Tanpa ada penyebab, kamu bisa marah, lalu kemudian membaik. Kalau iya, berarti kemungkinan kamu mengidap penyakit bipolar.

Penyakit bipolar atau bipolar disorder adalah suatu kondisi mental yang menyebabkan terjadinya perubahan mood yang esktrem. Saat pengidap bipolar sedih, ia akan merasa sangat tertekan, kehilangan harapan, dan tak ingin melakukan apapun seharian.

Tapi saat ia merasa senang, ia akan sangat bersemangat dalam menjalani hari. Perubahan mood seperti ini dapat terjadi beberapa kali dalam setahun atau seminggu. Beberapa orang mengatakan bahwa gangguan ini dapat terjadi karena ketidakseimbangan neurotrasmitter atau zat pengontrol fungsi otak. Ada pula yang menyebutkan bahwa kondisi ini karena faktor keturunan.

Meski terlihat sepele, nyatanya gangguan ini tak bisa disepelekan lho. Bipolar dapat menyebabkan hubungan pribadi rusak. Selain itu juga, bipoolar dapat menurunkan motivasi dan produktivitas di tempat kerja. Parahnya lagi, gangguan ini dapat menimbulkan perasaan ingin bunuh diri.

Saat seseorang terkena bipolar, maka ia akan mengalami perasaan emosional yang hebat dan terjadi di periode tertentu. Ini disebut sebagai "episode mood". Setiap episode memiliki perubahan yang berbeda.

Ketika seseorang mengalami perasaan senang sekali, maka ia sedang berada di episode mania. Sedangkan saat seseorang merasa sedih dan mudah marah, maka ia mengalami episode depresif. Tapi kadang kala, bisa saja perasaan bahagia dan sedih ini terjadi dalam satu waktu. Ini disebut sebagai kondisi campuran.

Setelah membahas tentang apa itu bipolar, ada baiknya jika kita mengenali gejala-gejalanya. Apsa saja gejala bipolar? Berikut ini ulasannya.

1. Mood yang mudah berubah

-
ilustrasi/pexels

Seseorang yang mengalami bipolar, suasana hatinya sangat mudah berubah. Sebentar ia merasa senang, lalu ia merasakan sedih dan hatinya mudah tersinggung. Saat ia berada di episode mania, maka ia akan merasakan bahagia yang berlebihan. Sebaliknya, saat ia memasuki episode depresif, ia akan merasakan kesedihan yang luar biasa.

2. Banyak bicara dengan tempo yang cepat

-
ilustrasi/pixabay

Pengidap bipolar akan lebih banyak berbicara daripada lawan bicaranya. Jika lawan bicaranya cerewet, ia pun tak mau kalah. Bahkan ia bisa lebih cerewet lagi. Selain banyak bicara, orang pengidap bipolar akan menyampaikan sesuatu dengan tempo yang cepat.

3. Hati jadi lebih sensitif

-
ilustrasi/pixabay

Orang yang menderita bipolar, hatinya akan lebih sensitif daripada kebanyakan orang. Ia mudah sekali baper dan terluka saat seseorang berkata yang sedikit menyinggung hatinya.

4. Menurunnya produktivitas kerja

-
ilustrasi/pexels

Seseorang yang mengidap bipolar mengalami penurunan produktivitas kerja dan kemampuannya. Ia akan sangat lamban dalam menilai dan mengambil suatu keputusan. Penderita gangguan ini juga akan sulit menyesuaikan diri di lingkungan kerja.

5. Kurang tidur

-
ilustrasi/unsplash

Ketika seseorang memasuki episode mania, maka ia akan kehilangan waktu tidurnya yang berkualitas. Sebaliknya, orang yang sedang depresi akan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk tidur.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X