WHO Prediksi COVID-19 Bisa Lebih Lama dari Peradaban Manusia: Tak Bisa Dihilangkan!

- Jumat, 18 Februari 2022 | 20:44 WIB
Ilustrasi kehidupan di masa pandemi (Pixabay/Kalpit Bhachech)
Ilustrasi kehidupan di masa pandemi (Pixabay/Kalpit Bhachech)

Baru-baru ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membawa kabar buruk mengenai pandemi COVID-19. Direktur Program Kesehatan Darurat WHO, Michael Ryan menyebut infeksi virus SARS-CoV-2 itu masih akan terus berevolusi.

Parahnya perkembangan evolusi COVID-19 berpeluang bisa ada lebih lama dari peradaban manusia. Hal ini dapat terjadi mengingat karakter virus yang sangat beradaptasi untuk bertahan hidup. 

Para ahli memperingatkan virus itu akan terus bermutasi selama masih bisa menyebar. Bahkan menurut WHO memberantas COVID-19 hingga lenyap dari muka bumi pada titik ini sudah jadi sesuatu hal yang tidak mungkin lagi.

Salah satu contohnya, bisa terlihat pada sub varian dari Omicron yang sudah ada di beberapa negara. Sub varian ini diyakini WHO bukan jadi mutasi yang terakhir.

“Akan selalu ada banyak varian, mikroba mungkin ada lebih lama dari kita sebagai spesies. Mikroba sangat beradaptasi untuk bertahan hidup dan mereka akan terus melakukan itu,” jelas Ryan seperti yang dikutip Indozone dari Newsweek, Jumat (18/2/2022).

Lebih lanjut, Ryan menjelaskan yang namanya virus tidak akan menghilang. Maka dari itu saat ini memberhentikan virus bukanlah jadi tujuan utama. Melainkan bagaimana mengakhiri situasi darurat kesehatan masyarakat yang mana bisa dicapai lewat vaksinasi lengkap.

Itu mengapa WHO mengimbau masyarakat global untuk terus melakukan vaksinasi. Agar setiap bagian dari komunitas dapat terlindungi.

Ryan menilai, ketika hal tersebut bisa terjadi, infeksi COVID-19 bisa jadi hal normal di dunia. Seperti contohnya, negara-negara yang beradaptasi untuk hidup berdampingan dengan penyakit pneumonia atau penyakit lain yang faktanya bisa merenggut jiwa manusia pada beberapa dekade lalu.

“Saya berharap, dunia bisa sampai di titik di mana infeksi C-19 hanyalah seperti ‘serangga’ yang mana situasinya bisa dikelola dan ditangani melalui terapi dan vaksin,” pungkasnya.
 
 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X