Penyebaran cacar monyet telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pejabat kesehatan di seluruh dunia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan keprihatinannya karena wabah cacar monyet telah menyebar ke orang-orang yang rentan, termasuk anak-anak, wanita hamil dan mereka yang memiliki sistem kekebalan lemah.
Sementara virus bermanifestasi lebih awal pada anak-anak, ini dilaporkan yang pertama dalam wabah baru-baru ini, sekarang dikonfirmasi di lebih dari 3.000 pasien yang tersebar lebih dari 50 negara endemik dan non-endemik.
Baca juga: Peneliti Korsel Kembangkan Alat Tes PCR Khusus Cacar Monyet, Hasil Keluar dalam 90 Menit
"Tren peningkatan infeksi cacar monyet, di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki kemungkinan akan berlanjut," kata Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, selama konferensi pers, dikutip dari India TV.
"Kami mulai melihat infeksi pada beberapa anak yang sudah terinfeksi. Saya khawatir tentang penularan yang berkelanjutan karena itu akan menunjukkan bahwa virus membangun dirinya sendiri dan dapat berpindah ke kelompok berisiko tinggi termasuk anak-anak, orang yang mengalami gangguan kekebalan dan wanita hamil," tambah Ghebreyesus.
WHO menambahkan bahwa mereka sedang menyelidiki laporan infeksi cacar monyet pada anak di bawah 18 tahun di Spanyol dan Prancis, sementara dua kasus sudah ditemukan di Inggris sejak Mei.
Baru-baru ini juga WHO menyatakan bahwa virus cacar monyet belum termasuk sebagai keadaan darurat internasional, atas saran dari Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional.
WHO menyarankan negara-negara untuk meningkatkan pengawasan dengan meningkatkan pengujian secepat mungkin, membantu lembaga kesehatan masyarakat dan petugas kesehatan.
