70% Sumber Air Minum di Indonesia Terkontaminasi Limbah Tinja, Bolehkah Dikonsumsi?

- Selasa, 1 November 2022 | 19:55 WIB
Ilustrasi air minum. (Freepik)
Ilustrasi air minum. (Freepik)

Temuan UNICEF tentang kualitas air di Tanah Air membuat banyak orang khawatir. Bagaimana tidak, hampir 70% sumber air minum di perumahan Indonesia terkontaminasi limbah tinja. 

Selain itu, air di Indonesia juga tercemar kandungan bakteri E. coli dan zat berbahaya lainnya, seperti coliform, klorin dan logam berat, termasuk merkuri, zat besi, arsenik dan seterusnya, seperti yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik. 

Sebuah pendekatan dari Viessmann, tengah dilakukan. Ya, penyedia solusi air dan udara global terdepan asal Jerman ini menjadikan air lebih sehat untuk dikonsumsi sehari-hari. 

Managing Director Southeast Asia dan Oceania Viessmann Alexander Ziehe menyatakan, pihaknya akan terus edukasi ke masyarakat tentang pentingnya air bersih. Di Indonesia, masyarakat masih menghadapi kesulitan dalam akses terhadap air putih yang bersih dan aman. 

Baca Juga: Mengira Gebetan Pelit karena Pesan Air Putih, Wanita Ini Nyesal setelah Tahu Faktanya

"Urgensi inilah yang juga mendorong kami untuk memasuki pasar ini agar dapat membantu meningkatkan kondisi hidup keluarga di Indonesia." 

"Edukasi memainkan peran penting dalam strategi kami untuk membangun pemahaman pasar dan kami berharap dapat berkontribusi lebih banyak lagi," ujarnya saat memperkenalkan alat filtrasi VITOPURE seri S4 dan S4-RO di Jakarta. 

 

Menggunakan alat filtrasi seperti ini, membuat masyarakat tak khawatir lagi dengan kualitas air. Malahan Alexander mengajak masyarakat untuk bisa minum air langsung dari keran, seperti di Eropa. 

Baca Juga: Selain Kopi, Ini 3 Minuman Penghilang Kantuk, Dijamin Bakal Melek

"Di Eropa, semua orang sudah sering mengonsumi air minum (langsung) dari keran mereka sendiri. Apa yang sudah kami lakukan itu juga yang menjadi solusi, bahwa kami telah memersiapkan ini untuk masa depan yang lebih baik," tambah dia. 

Meski jadi tantangan besar untuk mengubah kebiasaan minum air kemasan/galon menjadi minum langsung dari keran, dia yakin kalau masyarakat mengubah mindset dan memanfaatkan teknologi pasti akan terbiasa. 

"Ini bukan soal menjaga keberlanjutan tapi juga ini menerapkan teknologi yang paling simpel dalam kehidupan sehari-hari." 

"Dari pengalaman kami mengonsumsi air keran yang siap minum itu saja sudah menjadi contoh edukasi bahwa kita ada di sini untuk juga terus mengedukasi masyarakat bahwa (terbukti) kita masih bisa berdiri sampai hari ini karena melakukan itu, minum air keran langsung itu aman kok," katanya lagi.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB

Simak Gejala Sifilis yang Penting untuk Diwaspadai!

Minggu, 21 April 2024 | 19:13 WIB
X