Jika ada yang berkata bahwa wanita muda lebih fanatik untuk mencoba berhubungan seks. Rasanya hal ini dapat terbantahkan dengan sebuah penelitian yang sudah dilakukan.
Hasil penelitian HonestDocs, sebuah platform yang mendedikasikan diri dalam bidang informasi kesehatan, menyatakan bahwa wanita usia 50-an tahun ke atas lebih aktif melakukan hubungan seks dibandingkan dengan usia produktif.
Ini dapat terjadi karena frekuensi aktivitas seksual wanita akan meningkat saat memasuki masa menopause (55-65 tahun ke atas).
Dari di 44 persen responden yang berada dalam taraf usia menopause mengaku melakukan hubungan seks setiap hari. Meningkatnya frekuensi hubungan seks saat wanita memasuki usia 50-an juga dilatarbelakangi oleh rasa ketidakkhawatiran terjadi kehamilan.
Sementara itu, pada kelompok usia produktif yang berkisar antara usia 25-64 tahun melakukan hubungan badan rata-rata hanya beberapa kali dalam seminggu. Tingginya libido pasangan, keinginan hubungan agar tetap harmonis serta memiliki anak adalah faktor yang mendasari wanita muda aktif berhubungan seks.
Namun berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, dari kelompok usia 12 -17 tahun serta 18 - 54 tahun tidak aktif melakukan hubungan seks, justru remaja berusia 12-17 tahun, 21 persen di antaranya melakukan hubungan intim setiap hari.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKKBN) pengetahuan remaja tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KKR) baru berkisar pada angka 57,1 persen. Artinya, masih banyak remaja yang belum mengetahui resiko dan penyakit yang bisa diderita saat melakukan hubungan seks di usia remaja.
Tidak hanya penelitian mengenai frekuensi hubungan seks, HonestDocs ini juga menyatakan bahwa ada 10 provinsi yang respondennya sering melakukan masturbasi.
Tiga provinsi yang respondennya paling sering melakukan masturbasi, yaitu Papua, Sulawesi Tenggara, dan Kepulauan Riau. Peringkat ke empat, lima dan enam diisi oleh Maluku, Aceh, dan Sulawesi Selatan.
Dalam proses penelitiannya, HonestDocs melibatkan sebanyak 6.877 responden dari berbagai usia dan jenis kelamin. Responden wanita berjumlah 54 persen dan pria sebesar 46 persen, yang dominasi usia di antara 18-34 tahun.
Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi perilaku seksual masyarakat Indonesia, serta dapat menjadi bahan pembelajaran bagi masyarakat Indonesia terkait pengetahuan dalam dunia kesehatan.
