Kenali Tanda Anak Mengalami Kelainan Autisme Sejak Kecil

- Kamis, 2 April 2020 | 15:43 WIB
Ilustrasi anak autis ketika bermain (goodnewsnetwork.org)
Ilustrasi anak autis ketika bermain (goodnewsnetwork.org)

Kondisi kelainan autisme merupakan bagian dari gangguan spektrum autisme atau Autism Spectrum Disorders (ASD).

Apabila selama ini sebagian besar orang berpendapat bahwa autisme adalah penyakit kejiwaan, maka hal itu tidaklah benar.

Untuk diketahui, autisme bukanlah penyakit kejiwaan, melainkan gangguan yang terjadi pada otak, sehingga menyebabkan otak tersebut tidak dapat berfungsi selayaknya otak normal.

Tanda-tanda Anak Mengalami Kelainan Autisme

-
Ilustrasi anak autis ketika bermain (goodnewsnetwork.org)

Pada umumnya, tanda autisme pada anak dapat terlihat mulai dari usia 30 bulan sejak kelahiran hingga maksimal tiga tahun.

Gejala yang dimaksud seperti anak enggan berinteraksi, keterlambatan berbicara, dan tidak menunjukkan gestur layaknya bayi normal seperti tertawa, melambaikan tangan, atau mengedipkan mata ketika diminta.

Walau begitu, gejala tersebut tak serta-merta membuktikan bahwa anak mengalami autisme. Maka dari itu, perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui secara pasti.

“Itu adalah hal-hal yang perlu diketahui untuk menentukan apakah dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut terhadap sang bayi,” kata Mandi Silverman, PsyD, MBA, Direktur Senior di Pusat Autisme The Child Mind Institute.

Untuk para orang tua, sebenarnya sudah dapat mendeteksi apakah anak mengidap autisme sejak dini atau tidak.

Caranya, dengan melihat tanda-tanda awal autisme pada anak terutama di lima tahun pertama kehidupannya, antara lain:

  • Cenderung tidak memiliki ketertarikan dengan anak-anak lain. Lebih senang menyendiri atau menarik diri dari pergaulan.
  • Tidak menunjukkan hal-hal yang disukainya.
  • Kerap menghindari atau hanya sedikit melakukan kontak mata. Ia tidak mau menatap mata orang lain lebih dari 1-2 detik.
  • Mengalami hambatan dalam berbahasa. Ia lebih sering menggunakan bahasa tubuh dan isyarat.
  • Seringkali tertawa atau cekikikan tidak pada tempatnya.
  • Cenderung tidak mau meniru ucapan, ekspresi wajah, atau pun gerak-gerik orang lain.
  • Bersikap cuek, bahkan tidak memberi reaksi ketika namanya dipanggil.
  • Tidak mau melihat benda yang ditunjuk orang lain. Ia tidak akan mau mengikuti arahan.
  • Bermain dengan cara tidak lazim, cenderung suka menyusun/menumpuk mainan atau benda.
  • Bisa menjadi aktif sekali atau justru tidak aktif sama sekali secara tiba-tiba.
  • Tertarik dengan hal-hal yang sudah dikenali dengan baik secara fisik. Ia tidak mau menerima perubahan.
  • Tidak takut pada bahaya yang mengintainya.
  • Belum mulai mengoceh pada usia 1 tahun.
  • Suka mengulang kata-kata dan melakukan gerakan tertentu seperti mengayun-ayunkan tubuh.


Selain tanda di atas, anak-anak dengan autisme mungkin punya berbagai masalah kesehatan yang berkaitan dengan makanan, menurut Academy of Nutrition and Dietetics.

Dalam beberapa kasus, mereka biasanya memiliki pilihan rasa tertentu pada makanan yang menjadi kesukaannya.

Tindakan Orang Tua Terhadap Anak Kelainan Autisme

-
Ilustrasi orang tua menangani anak kelainan autisme (forbes.com)

Lalu, apa yang harus dilakukan jika orang tua melihat anaknya mengalami gejala autisme seperti di atas?

Thomas Frazier, seorang psikolog klinis, peneliti autisme, dan kepala peneliti di organisasi Autism Speaks, menyarankan untuk membawa anak ke dokter dan berkonsultasi dengannya.

“Kami memiliki bukti yang menunjukkan semakin cepat bisa mendapatkan diagnosa, semakin cepat pula dapat melakukan penanganan dan intervensi pada perkembangan dan perilaku anak,” kata Thomas Frazier.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X