Studi Klaim Vaksin COVID-19 Oral Mampu Mencegah Terinfeksi Virus Corona

- Selasa, 10 Mei 2022 | 00:00 WIB
Ilustrasi vaksin COVID-19. (Freepik)
Ilustrasi vaksin COVID-19. (Freepik)

Vaksin COVID-19 yang dirancang untuk diminum tidak hanya melindungi terhadap penyakit, tetapi juga mengurangi penyebaran virus corona di udara, menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada hewan.

Dilansir News18, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science Translational Medicine, menunjukkan potensi vaksin bekerja melalui jaringan mukosa untuk menetralisir SARS-CoV-2, membatasi infeksi dan penyebaran virus aktif dalam partikel udara.

"Mengingat sebagian besar dunia kurang divaksin, terutama berlaku untuk anak-anak, kemungkinan bahwa orang yang divaksinasi dengan infeksi terobosan dapat menyebarkan COVID-19 ke anggota keluarga atau masyarakat yang tidak divaksin menimbulkan risiko kesehatan masyarakat," kata Stephanie N Langel dari Pusat Medis Universitas Duke di AS.

"Akan ada manfaat besar untuk mengembangkan vaksin yang tidak hanya melindungi terhadap penyakit, tetapi juga mengurangi penularan ke orang yang tidak divaksinasi," kata Langel dalam sebuah pernyataan, dikutip dari News18.

Para peneliti, termasuk tim dari pengembang vaksin AS, Vaxart, dan penelitian klinis nirlaba, Lovelace Biomedical Research Institute, menguji vaksin yang menggunakan adenovirus sebagai vektor untuk mengekspresikan protein lonjakan virus.

Baca juga: CEO Pfizer Sebut Vaksin COVID-19 Dosis Keempat Diperlukan untuk Lindungi dari Virus Corona

Protein lonjakan digunakan oleh SARS-CoV-2 untuk masuk dan menginfeksi sel manusia.

Vaksin yang dirancang untuk diminum seperti pil, dalam penelitian yang menggunakan hamster, vaksin menimbulkan respons antibodi yang kuat dalam darah dan paru-paru.

Ketika hewan terpapar virus corona pada tingkat tinggi, mendorong infeksi terobosan, mereka kurang bergejala dibandingkan hamster yang tidak divaksinasi, dan memiliki jumlah virus menular yang lebih rendah di hidung dan paru-paru.

Sehingga tidak banyak virus yang disebarkan melalui paparan udara normal, menurut para penelitian.

Tidak seperti vaksin yang disuntikkan, vaksin mukosa meningkatkan produksi imunoglobulin A (IgA), garis pertahanan pertama sistem kekebalan melawan patogen di hidung dan paru-paru.

Pintu masuk mukosa ini kemudian dilindungi, sehingga kecil kemungkinan mereka yang divaksinasi akan menularkan virus saat bersin atau batuk.

"Data kami menunjukkan bahwa vaksin mukosa adalah strategi yang layak untuk mengurangi penyebaran COVID-19 melalui transmisi udara," kata Langel.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X