Alami Depresi karena Kelamaan di Rumah? Segera Hubungi Tenaga Profesional

- Jumat, 17 April 2020 | 17:44 WIB
Ilustrasi depresi karena di rumah saja. (Pixabay/Free-Photos).
Ilustrasi depresi karena di rumah saja. (Pixabay/Free-Photos).

Sudah lebih dari sebulan sebagian besar masyarakat hanya berada di rumah saja. Mereka membatasi aktivitas guna melindungi diri dari penularan virus corona baru dan mengendalikan laju kasus tersebut agar tidak semakin meluas. Tapi di sisi lain, berada di dalam rumah dapat mengakibatkan stres.

Bukan tidak mungkin stres itu berlanjut menjadi depresi. Terutama bila situasi di rumah dirasa tidak memberikan kenyamanan. Ada beberapa tanda orang mengalami depresi.

Rasa putus asa yang dominan di dalam diri, apatis kehilangan ketertarikan pada hal-hal normal, rasa lelah yang berlebihan, mengalami masalah tidur, serta perasaan resah yang dominan disertai ciri-ciri fisik seperti napas tidak beraturan, otot-otot mengencang, keringat berlebihan, dan sulit konsentrasi. 

Tanda lainnya adalah mudah terprovokasi oleh situasi di luar diri, sensitif, marah, perubahan selera makan dan berat badan, serta perubahan hasrat seksual.

-
Ilustrasi depresi. (Pixabay/HolgersForografie).

Tanda-tanda tersebut bersifat semu dan hanya berjalan di pikiran serta bisa mengakibatkan psikosomatik. Oleh karenanya, tanda-tanda tersebut tidak dapat dianggap remeh. Secara dampak, hal ini menyebabkan kondisi ketidaknyamanan seperti gangguan fisiologis. 

"Apabila kondisi ini berlanjut terus-menerus mengambil alih tubuh dan berdampak ke elemahnya motivasi, makin mengurung diri, mengganggu tidur, nafsu makan, dan makin mencari perhatian," ujar Chairman dan Founder Rumah Remedi Indonesia, Ferry Fibiriandani kepada Indozone dalam sesi diskusi online, Jumat (17/4/2020).

Lebih lanjut Ferry mengatakan, depresi akan menyia-nyiakan kemampuan terbaik seseorang untuk dapat menyelesaikan masalah dan untuk berkarya secara produktif. Untuk itu, apabila ada seseorang yang mengalami tanda-tanda seperti yang disebutkan di atas, disarankan untuk segera menemui tenaga profesional seperti psikolog, psikiater, atau psikoterapis.

"Munculnya tanda-tanda itu harus segera tertangani, jangan dibiarkan karena bisa berakibat ke kondisi fisik. Jangan juga mencari tahu dengan melakukan self-diagnose berdasarkan informasi di internet. Hal itu akan berpotensi terjadinya misleading informasi," pungkas Ferry.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X