Deretan Obat yang Diyakini Ampuh Melawan Virus Corona

- Minggu, 22 Maret 2020 | 21:33 WIB
Petugas menunjukkan obat Chloroquine yang akan diserahkan kepada RSPI Sulianti Saroso di Jakarta (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Petugas menunjukkan obat Chloroquine yang akan diserahkan kepada RSPI Sulianti Saroso di Jakarta (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Para ilmuwan kesehatan saat ini tengah berjuang menemukan obat-obatan untuk mengobati virus corona atau COVID-19 yang menjadi pandemi.

Obat untuk penyakit malaria, HIV dan hipertensi dikembangkan untuk melawan SARS-CoV-2 ini karena menjanjikan hasil positif. Meskipun, ketiga penyakit itu tidak memiliki kesamaan dengan novel virus corona.

Dilansir dari Los Angeles Times, berikut beberapa obat yang berpotensi untuk mengobati virus corona.

Klorokuin

-
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menunjukkan kotak berisi obat Chloroquine (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Klorokuin merupakan versi sintetis kina, yakni senyawa alami yang diekstrak dari kulit pohon kina sejak awal tahun 1600-an. Obat ini digunakan pasien malaria selama beberapa abad.

Menurut, ahli mikrobiologi di Northwestern University Feinberg School of Medicine, Karla Satchell, cara kerja obat ini adalah dengan memperlambat replikasi virus memasuki sel.

Para peneliti berhipotesis klorokuin bisa membantu pasien memperlambat penyebaran virus. Klorokuin membatasi kemampuan virus menggunakan ruang dalam sel (disebut vakuola) untuk masuk ke dalam targetnya.

Pada hasil uji klinis di Tiongkok, klorokuin memperlihatkan potensi mengurangi tingkat replikasi virus. Dalam penelitian praklinis, obat ini terbukti efektif melawan infeksi virus seperti sindrom pernapasan akut (SARS), sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) dan HIV.

Sementara itu, juru bicara pemerintah Indonesia untuk penanganan COVID-19, Achamd Yurianto menegaskan, klorokuin digunakan untuk membantu penyembuhan penyakit yang disebabkan virus corona baru, bukan pencegahan infeksi COVID-19.

Dia meminta masyarakat tidak membeli atau menyimpan obat ini karena tergolong obat keras dan harus menyertakan resep dokter.

Hidroksiklorokuin

-
Ilustrasi obat-obatan (Unsplash)

Ini adalah metabolit obat malaria yang bisa mengobati penyakit autoimun tertentu seperti lupus dan rheumatoid arthritis. Para ilmuwan berpikir obat ini bekerja dengan mengganggu komunikasi antar sel dalam sistem kekebalan tubuh.

Terkait pandemi corona, dokter berteori bahwa jika klorokuin bermanfaat, maka hidroksiklorokuin mungkin juga ampuh.

Sekitar tujuh uji klinis telah dimulai di Tiongkok untuk menguji obat ini pada pasien dengan COVID-19. Namun, hasilnya baru keluar dalam 90 hari.

Hasil laboratorium awal di Tiongkok menunjukkan hidroksiklorokuin menghambat infeksi SARS-COV-2. Obat ini diklaim aman untuk digunakan pada manusia.

Kaletra

-
Obat kaletra (POZ)

Obat ini adalah kombinasi dua obat antivirus yakni lopinavir dan ritonavir yang digunakan melawan HIV. Lopinavir mencegah enzim virus memotong protein penting yang merupakan kunci untuk reproduksi HIV.

Halaman:

Editor: Zega

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X