Cegah Kanker Sejak Dini dengan Minum Kefir, Minuman dari Susu yang Difermentasi

- Senin, 24 Januari 2022 | 19:48 WIB
Kiri: Ilustrasi susu kefir (flickr/jules), Kanan: Ilustrasi kanker payudara. (Freepik)
Kiri: Ilustrasi susu kefir (flickr/jules), Kanan: Ilustrasi kanker payudara. (Freepik)

Anggota Lembaga Penelitian dan Pengembangan Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara dr Titik Kusumawinakhyu menyarankan pasien untuk mengonsumsi kefir, minuman yang terbuat dari susu dengan proses fermentasi karena memiliki banyak manfaat. Salah satu manfaat kefir adalah mencegah kanker.

“Banyak penelitian lain secara klinik membuktikan kefir mampu meningkatkan daya tahan tubuh, menekan aktivitas sel kanker, menurunkan kadar gula darah, menurunkan kadar kolesterol, membantu menyehatkan saluran cerna. Secara empiris kefir sudah dikenal di berbagai negara," kata Titik di Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (24/1/2022).

Kefir dapat dibuat dari susu kambing, susu sapi, maupun susu unta melalui tahap pasteurisasi dengan suhu sekitar 71-75 derajat Celcius.

Setelah itu, grain atau bulir bibit kefir dimasukkan ke dalam susu yang sudah dipasteurisasi dan difermentasikan selama 48 jam, yakni 24 jam pertama diaduk dan 24 jam selanjutnya dapat dikonsumsi sebagai kefir.

"Hasil riset ini sepertinya sangat sederhana, tetapi dapat menghasilkan manfaat positif untuk membantu pasien agar cepat sehat setelah pulang dari rumah sakit, tidak hanya meminum obat, tetapi mendapat produk gizi yang dapat dibawa pulang. Kefir dapat pula disajikan untuk pasien-pasien rawat jalan ketika menunggu antrean," katanya.

Dalam hal ini, kata Titik, pihaknya bersama Ns. Nur Isnaeni, M.Kep. dari Fakultas Kesehatan UMP serta dua mahasiswa yang terdiri atas Endah dan Miftah melakukan penelitian dalam rangka pengabdian kepada masyarakat.

Titik berharap, setelah instalasi gizi dapat memproduksi susu kefir, maka dapat direkomendasikan sebagai sumber gizi dan nutrisi bagi pasien RSI Banjarnegara yang mempunyai penyakit tidak menular (PTM), seperti diabetes melitus dan hipertensi maupun pasien non-PTM (penyakit yang dikarenakan virus, bakteri, maupun jamur) serta pasien yang sedang dalam pemulihan luka.

Menurut dia, penelitian dilakukan pada hewan coba mencit Balb/c (tikus albino) yang mengalami luka bakar akibat sinar ultra violet B (UV B) dan menghasilkan bukti yang signifikan dapat menyembuhkan luka bakar.

“Banyak penelitian lain secara klinik membuktikan kefir mampu meningkatkan daya tahan tubuh, menekan aktivitas sel kanker, menurunkan kadar gula darah, menurunkan kadar kolesterol, membantu menyehatkan saluran cerna. Secara empiris kefir sudah dikenal di berbagai negara," katanya, seperti dilansir Antara.

Dengan demikian, kata dia, RSI Banjarnegara dapat menggunakan hasil riset untuk diterapkan kepada pasien dan dapat diproduksi sendiri di instalasi gizi.

Artikel Menarik Lainnya:

4 Manfaat Masker Kefir untuk Kecantikan dan Juga Kesehatan

Efek Berhenti Makan Daging bagi Tubuh, Bisa Kurangi Risiko Terkena Kanker

Pernah Idap Kanker Ovarium, Shahnaz Haque Ajak Perempuan Mengenal Gejala dan Penanganannya

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X