Mengenang Sutopo, Sang Pengabar Bencana yang Meninggal karena Kanker Paru

- Jumat, 4 Februari 2022 | 11:31 WIB
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho. (Antara/Zabur Karuru)
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho. (Antara/Zabur Karuru)

Juru Bicara Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia pada 7 Juli 2019 karena kanker paru stadium 4 yang dideritanya. Sutopo yang kala itu berusia 49 tahun berpulang setelah 2 tahun berjuang melawan penyakit mematikan tersebut.

Selama mengidap kanker paru, Sutopo tetap bekerja seperti biasa mengabarkan bencana-bencana alam yang terjadi di Indonesia. Dia juga tetap tampak ceria dan selalu membagikan informasi-informasi penting lewat akun media sosialnya.

Tak hanya membagikan informasi mengenai bencana alam, Sutopo juga sering berbagi kisah mengenai perjuangannya melawan kanker paru.

Kanker paru yang dialami oleh Sutopo semasa hidup sudah menyebar hingga ke tulang. Akibat kanker yang diidapnya, Sutopo mengalami skoliosis atau tulang bengkok. Sutopo sempat mengatakan bahwa kanker yang dialaminya tersebut sangat menyakitkan.

Baca juga: 6 Tanda Kanker Paru Ganas yang Sering Tidak Disadari Penderitanya

Kena kanker paru karena terpapar asap rokok

Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Sutopo sempat bercerita bagaimana mulanya ia bisa terkena kanker paru.

Dalam video yang diposting oleh akun @suara_tanpa_rokok ini, Sutopo mengatakan bahwa selama ini ia hidup sehat dan dirinya bukan merupakan seorang perokok. Di keluarganya juga tidak ada yang merokok.

Kemungkinan terbesarnya, Sutopo terkena kanker paru-paru karena terpapar asap rokok di lingkungan kerjanya.

"Awalnya di kantor BNPB dan sebagian besar karyawan yang ada di sana banyak yang merokok," tutur Sutopo kala itu.

Adapun gejala yang ia rasakan pertama kali yaitu batuk-batuk hingga nyeri tulang cukup lama. Merasa ada yang tidak beres pada dirinya, Sutopo pun memeriksakan dirinya ke dokter paru. Hasilnya, dokter menyatakan bahwa Sutopo sudah mengidap kanker paru stadium 4.

"Saya syok. (Keluarga) pertama saya kasih tahu ya nangis semuanya. Karena sudah tahu lah, kanker itu tidak ada obatnya. Saya bukan perokok, keluarga saya tidak ada yang merokok. Saya hidup sehat. Ya ada kemungkinan salah satu penyebabnya adalah saya perokok pasif," kat Sutopo.

Sutopo pun sempat berpesan kepada generasi muda untuk menjauhi rokok agar tetap sehat. Merokok tidak akan membuat seseorang terlihat gagah.

"Tidak ada orang yang menilai dia akan kelihatan gagah kalau merokok seperti iklan-iklan itu. Itu sangat menyesatkan. Stoplah rokok. Ingat bukan Anda, tapi untuk keluarga Anda, istri Anda, suami Anda, anak-anak Anda dan sebagainya," ujarnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X